Mohon tunggu...
noerwidie
noerwidie Mohon Tunggu... Administrasi - Iseng coret-coret

BUKU,DAPUR,FAMILY

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Si Penabuh Perang

5 November 2024   10:14 Diperbarui: 5 November 2024   10:18 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Walau liriknya agak ngawur

Suara hujan menambah hangat suasana ruang itu

Ditambah secangkir kopi melengkapi

Aahhh... mulai ku sruputtt kopi itu

Tapi tiba-tiba aku kaget, bukan karena panasnya

Tapi karena pahitnya, yang ternyata belum aku kasih gula

Mulai lagi...

Dengan tatapannya yang tajam penuh amarah

Sambil memicingkan satu mata, Oh ternyata dia

Kapan dia kembali, apakah dia masih sama, apa dia...?''gumanku''.

Hujanpun berhenti, kami bertemu di tempat yang sama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun