Mohon tunggu...
noerwidie
noerwidie Mohon Tunggu... Administrasi - Iseng coret-coret

BUKU,DAPUR,FAMILY

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Si Penabuh Perang

5 November 2024   10:14 Diperbarui: 5 November 2024   10:18 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : pinterest/courtney dames

Suara alunan kaki mulai terdengar

Semua tertuju padanya, tak terkecuali aku

Senyum tipis kutarik, seakan tau apa maksudnya itu

Hhhmm... sambil menghela nafas

Masih teringat jelas diingatanku, kejadian itu

Membuatku sekarang lebih bisa tersenyum lepas

Apa yang selama ini aku pikirkan, ternyata??

Semua hanya pikiran yang lebay, alay

Entahlah...

lagu kenangan yang saat itu terdengar dari radio, seolah tau tentang apa yang sedang terjadi

Walau liriknya agak ngawur

Suara hujan menambah hangat suasana ruang itu

Ditambah secangkir kopi melengkapi

Aahhh... mulai ku sruputtt kopi itu

Tapi tiba-tiba aku kaget, bukan karena panasnya

Tapi karena pahitnya, yang ternyata belum aku kasih gula

Mulai lagi...

Dengan tatapannya yang tajam penuh amarah

Sambil memicingkan satu mata, Oh ternyata dia

Kapan dia kembali, apakah dia masih sama, apa dia...?''gumanku''.

Hujanpun berhenti, kami bertemu di tempat yang sama

Dalam hatiku,''hai kamu si...?''

Masih ingatkah kamu...?''terlontar sebuah pertanyaan''

Lalu aku sadar,''Oh iya dia kan seorang penabuh'', penabuh yang hanya memberi aba-aba, penabuh yang hanya menggerakkan tangannya saja langsung klik, penabuh yang hanya berdiri di belakang layar, penabuh yang hanya menyalakan api saja, tanpa tau cara memadamkannya.

Setelah itu api padam, timbulah keramaian yang semula sepi menjadi rame.

noerwidie

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun