Mohon tunggu...
noerwidie
noerwidie Mohon Tunggu... Administrasi - Iseng coret-coret

BUKU,DAPUR,FAMILY

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tenang Ku

29 Oktober 2024   14:02 Diperbarui: 29 Oktober 2024   14:06 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tenang Ku

Gedebak gededuk suara pagi itu

Tandanya sudah saatnya pergi

Entah apa yang ada dikepala ini

Semua bercampur jadi satu

Jam pun berdetak cepat

Menandakan waktumu telah habis

Tapi aku tetap santai menjalaninya

Walau aku tau semua itu bisa membunuhku

Ku beranikan diri untuk tetap berdiri

Menghadapi semua yang akan terjadi

Walau cuma senyuman kecil yang tersisa

Tapii...

Mungkin aku lupa sesuatu

Bahwa aku ini hanya seorang hamba

Kemudian tersirat dalam hatiku

Bahwa aku telah melupakannya

Ah...begitu bodohnya aku

Hingga aku lupa pada kewajibanku

Maafkan aku yang selama ini terlena

Hingga malam pun tiba

Disudut kursi tampak alas kecil

Aku mulai duduk dan meresapi semua

Tak terasa air mata pun mengalir

Dan akhirnya aku mengerti

Bahwa rasa tenangku selama ini 

Karena Dia...

Dia yang menciptakan alam semesta

Tak ada lagi keragukan untuk melangkah

noerwidie

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun