Mohon tunggu...
Nurul Mahmudah
Nurul Mahmudah Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

lahir diKota Agropolitan Gorontalo dan sedang menimba ilmu diKota Pahlawan Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Peringatan Lembut Sang Pengasih

1 Juli 2012   15:08 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:22 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh....

Dear Nifa, adikku sayang..

Maafin Mbak yang tadi menangis dan meninggalkanmu tanpa sebab. Sebenarnya Mbak tadi hanya merasa khilaf.mbak hanya merasa ingin memberikan nasehat yang nyatanya mbak sendiri tidak melaksanakannya

Untuk pertanyaan Anti tadi, jawaban yang mbak tau  adalah tidak apa-apa. Malah, Mbak bangga kalau Nifa rela melakukan sholat Dhuha Itu artinya Nifa telah berusaha semaksimal mungkin, dan Mbak harap, setelah keinginan Nifa tercapai, ibadah tersebut tetap berlangsung. Doakan Mbak  ya  Nifa, mulai  malam ini Insya Allah Mbak ingin meluruskan pemahaman Mbak. Mbak ingin lebih giat berikhtiar. Mbak doakan, semoga cita-cita Nifa terkabul. Amin.

Wassalamu’alaikum warahmatullah Wabarokatuh....

Love u..from Rinna

Rinna menekan tombol enter, dan surat elektronik itu pun terkirim. Ia bangkit dari kursinya, dan meraih Handphone  yang tergeletak di ranjang. Ia memperbarui alarmnya sehingga akan berbunyi jam tiga pagi. Malam itu, waktu masih menunjukkan pukul delapan. Bukan jam yang biasa baginya untuk beristirahat, namun detik itu ia telah memutuskan untuk melakukan sesuatu yang luar biasa nanti malam. Ia pun meletakkan ponselnya, dan beranjak ke kamar mandi. Setelah berwudhu dan sholat Isya’, ia merebahkan tubuhnya ke kasur, menarik selimutnya hingga ke dada, dan memejamkan mata. Dalam hati, ia berdoa kepada Tuhannya agar dibangunkan oleh malaikat esok dini hari sambil mematikan lampu kamarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun