Cakupan Imunisasi dasar lengkap berdasarkan hasil Riskesdas 2013 sebesar 59,2% menjadi 57,9% Pada Riskesdas 2018. Cakupan imunisasi yang menurun sebesar 1,3% dapat menyebabkan balita rentan terhadap penyakit infeksi dan dapat menyebabkan terjadinya stunting.
4. Cangkupan Pemberian Vitamin A
Pada hasil Riskesdas 2013 sebanyak 75,5% anak umur 6-59 bulan menerima vitamin A, sedangkan pada Riskesdas 2018 pemberian vitamin A sesuai standar menurun menjadi 53,5%. Hal ini disebabkan kriteria pemberian vitamin A pada Riskesdas 2018 harus memenuhi 2 kali dalam setahun. Risiko yang terjadi jika terdapat kondisi kekurangan vitamin A pada balita adalah turunnya imunitas tubuh yang kemudian menyebabkan rentan terhadap infeksi dan berakibat pada kejadian stunting.
5. Pemberian Asi eksklusif
Cakupan ASI eksklusif di Indonesia tahun 2019 sebesar 67,74% atau menurun 1,0% jika dibandingkan dengan cakupan ASI eksklusif tahun 2018 sebesar 68,74%. ASI eksklusif merupakan salah satu upaya penting untuk mencegah terjadinya stunting.
6. Pemberian MP-ASI
Cakupan pemberian MP-ASI pada hasil Riskesdas 2018 masih rendah, yaitu sebesar 46,6%. Dapat diartikan bahwa separuh bayi tidak mendapatkan MP-ASI minimum yang dianjurkan, dan dapat memicu kejadian stunting. pertanyaan pemberian MP-ASI pada Riskesdas 2018 bertujuan untuk memperoleh data atau informasi tentang jenis makanan pendamping ASI yang pertama kali diberikan kepada bayi. Jenis makanan pendamping ASI yang pertama kali diberikan biasanya satu macam tetapi tidak menutup kemungkinan kombinasi/gabungan dari 2 macam jenis makanan/minuman seperti biskuit yang dicampur dengan susu formula.
7. Anemia pada ibu hamil
Pada Riskesdas 2018 diketahui 48,8% ibu hamil mengalami anemia, meningkat jika dibandingkan hasil Riskesdas 2013 dimana proporsi wanita hamil mengalami anemia sebesar 37,1%.
8. Diare pada balita
Insidens diare pada balita berdasarkan diagnosis dan gejala pada hasil Riskesdas 2013 sebesar 6,7%, kemudian meningkat pada Riskesdas 2018 sebesar 12,3%. Kasus diare pada balita dapat juga memicu terjadinya stunting. Sumber : https://pusdatin.kemkes.go.id/folder/view/01/structure-publikasi-pusdatin-buletin.htmlÂ