Mohon tunggu...
Noeriwan
Noeriwan Mohon Tunggu... Freelancer - Writer

Penulis artikel yang menyukai konten edukatif dan informatif.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

10 Sumber Pangan Lokal Non Beras Yang Perlu Anda Tahu

10 Desember 2024   22:37 Diperbarui: 11 Desember 2024   04:31 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Ubi kayu (Sumber: Noeriwan)

Di laman presidenri.go.id, Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto mentargetkan swasembada panggan dalam kurun waktu  3-4  tahun kedepan. Ketersediaan pangan merupakan isu utama untuk mengatasi inflasi dan kelangkaan pangan di masyarakat.

Isu pangan selama ini masih bergantung di komoditas padi yang mana membuat banyak sekali program pangan Kementerian Pertanian yang diguyurkan ke petani baik melalui kelompok tani maupun gabungan kelompok tani (gapoktan). Terbaru Kementerian Pertanian mendorong kaum milenial untuk bisa masuk sebagai petani milenial dan Brigade Pangan.

 Rata-rata konsumsi beras per kapita perminggu laporan Badan Pusat Statistik yakni sebanyak 1,521 kg per orang.  Toko klontongan di Malang, menjual beras kelas medium dengan harga  Rp.13.000 - 14.000 per kilogramnya. Bisa dibayangkan berapa konsumsi beras dalam satu keluarga dengan 3-4 orang didalamnya.

Menengok kebelakang, pemerintah pernah menggalakan program pangan lokal Dimana saat itu semua intansi-intansi pemerintah di dorong untuk menyediakan sumber pangan lokal disetiap moment acara penting. Yang bertujuan mengenalkan pangan lokal ini ke masyarakat. Yang dimaksud pangan lokal disini adalah sumber pangan non (selain) beras/ nasi.

Ketersedian pangan lokal dapat menjaga ketahanan pangan dan meminimalisir kerawanan pangan di suatu wilayah.

Sumber pangan lokal yang dikenal banyak dari tanaman jenis umbi-umbian. Tanaman  ini sudah jarang ditemui tumbuh diperkotaan bahkan jarang disajikan sebagai suguhan jika ada tamu keluarga.

Konsumsi pangan lokal dapat mengurangi ketergantungan akan beras. Didaerah pedesaan banyak ditanam dipekarangan dan dipinggiran pematang sawah yang di identikan sebagai sumber bahan pangan lokal terpendam didalam tanah.

Sumber pangan lokal dapat sebagai pengganti karbohidrat nasi. Berikut beberapa jenis pangan lokal  yang dapat ditemui langsung beserta manfaatnya:

Ubi kelapa (Diocorea alata). Istilah lain uwi-uwian memiliki dua warna merah dan putih dengan rasa yang berbeda. Sekali panen bisa 5-15 kg per tanamannya. Richana dan Sunarti (2004) menyampaikan ubi kelapa mengandung karbohidrat 63,31% pati.

Ubi jalar (Ipomoea batatas), memiliki istilah ketela rambat. Banyak jenis yang sudah beredar di masyarakat dan petani. Memiliki karbohidrat antara 20-21 gram setiap 100 gramnya. Ubi jalar sudah banyak dikenal dan memiliki rasa manis. Tidak hanya direbus tapi juga bisa di oven.

Ubi kayu (Manihot esculenta), memiliki istilah singkong. Mempunyai umur panen 6-8 bulan. Dalam satu tanaman bisa hasil 5 kg. Ada beberapa jenis mulai yang biasa sampai berasa ketan. 1,5 potong atau 120 gram singkong setra dengan 100 gram nasi.

Sagu (Metroxylon sp), banyak dijumpai didaerah Sulawesi. Sagu merupakan bahan pangan lokal non beras yang diambil dari batang tanaman sagu. Informasi yang didapat 50 gram sagu setara 100 gram nasi.

Bentol (Xanthosoma sagitifolium), memiliki bau yang khas. Dapat dimakan dengan cara dikukus atau digoreng. Sangat umum disajikan dalam bentuk stik gorengan. Dari nilaigzi.com melaporkan, bentol memiliki karbohidrat 20,90 gram.

Mbote (Colocasia esculenta. L (schott), jenis tanaman talas-talasan. Sepintas bentuk tanaman hampir sama dengan Bentol tapi ketika dipanen umbinya berbeda. Mbote dapat sebagai pengganti nasi. Menurut Badan Pangan Nasional, 2020, talas besar/mbote 125 gram setara dengan nasi satu porsi ukuran 100gram.

Kentang (Solanum tuberosum. L). Meskipun termasuk tanaman hortikultura namun umbi kentang juga banyak dimanfaatkan sebagai pengganti beras. Di petani kentang, suguhan kentang goreng atau kentang rebus adalah pemandangan biasa. Mengkonsumsi 210 gram kentang  setara dengan 100 gram nasi.

Ada tiga jenis pangan lokal lainnya yang juga direkomendasikan yakni labu kuning, jagung dan pisang. Mengkonsumsi 3 buah jagung dan 2 pisang setara dengan konsumsi 1 nasi.

Upaya menjamin ketersedian pangan lokal dituangkan dalam Renstra kementerian Pertanian 2020-2024 Pemerintahan Joko Widodo yakni mendorong peningkatan sumber pangan karbohidrat melalui diversifikasi pangan dan melalui program Pekarangan Pangan Lestari/ P2L.

Untuk itu, selain mensukseskan program swasembada pangan , mari menanam dan membiasakan mengkonsumsi pangan lokal.

Sumber referensi: Kementerian Pertanian, Badan Pangan Nasional, BPS, nilai gizi.com dan berbagai sumber

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun