Mohon tunggu...
Noer Ima Kaltsum
Noer Ima Kaltsum Mohon Tunggu... Guru - Guru Privat

Ibu dari dua anak dan suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Modus Kejahatan Finansial Perbankan Makin Marak Saat Ramadan

8 Mei 2019   22:18 Diperbarui: 8 Mei 2019   22:39 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bulan Ramadan telah tiba, sebentar kemudian lebaran juga akan datang. Waktu satu bulan cepat berlalu. Sebagai muslim, kebutuhan hidup Anda saat bulan Ramadan dan lebaran semakin meningkat. Pada tahun ini, bulan Ramadan, lebaran, dan tahun ajaran baru bagi anak-anak sekolah kedatangannya berurutan. Anda harus pandai membagi-bagi uang untuk kebutuhan tersebut berdasarkan skala prioritas.

Anda harus bijak membelanjakan uang. Bila tidak diperlukan, barang-barang tak perlu dibeli. Membelanjakan uang dengan bijak mendekatkan diri pada konsep hidup minimalis. Bagi Anda yang sering khilaf bila melihat barang-barang diskon atau merasa di bawah pengaruh hipnotis saat belanja, sebaiknya jangan bepergian ke mana-mana.

Selain itu, Anda tidak boleh tergiur iming-iming karena dijanjikan akan mendapatkan hadiah, bonus, rezeki nomplok, atau barang dagangan diborong habis-habisan oleh seseorang. Cek dan ricek perlu Anda lakukan bila mendadak akan mendapatkan rezeki yang datang secara tiba-tiba.

Pernahkah Anda mendapatkan pesan lewat SMS bahwa nomor rekening Anda mendapatkan hadiah  undian, padahal Anda tidak memiliki nomor rekening bank tersebut? Hadiahnya tidak tanggung-tanggung, besarnya ratusan juta rupiah atau sebuah mobil keluaran terbaru.

Pernahkah Anda mendapatkan telepon dari seseorang yang mengaku sebagai karyawan sebuah asuransi? Mereka memberitahukan tentang asuransi tersebut bekerja sama dengan salah satu bank di mana Anda memiliki rekening di sana. Pernahkah Anda mendapatkan pesan SMS, diminta untuk mengirimkan sejumlah uang karena pembelian tanah, rumah atau perpanjangan kontrak?

Jangan merasa tersanjung lalu melayang jauh bila mendapatkan kabar dari orang asing yang mengatasnamakan bank atau perusahaan tentang hadiah, bonus, dan lain-lain yang akan Anda terima. Biasanya ujung-unjungnya Anda diminta untuk mengirim uang. Anda bukannya mendapat untung, tapi malah buntung. Anda tidak mendapatkan hadiah atau bonus, malah rekening terkuras habis.

Kalau Anda mau iseng-iseng menuruti apa yang diperintahkan si penelepon atau membalas SMS, nanti Anda tahu kalau sebenarnya di balik itu ada penipuan yang menghipnotis Anda untuk segera mengirim uang/transfer ke nomor rekening yang sudah disiapkan.

Bila Anda tidak mudah tergiur dengan iming-iming, maka tidak mungkin Anda bisa terhipnotis lalu mentransfer sejumlah uang. Namun, bila Anda mudah terbujuk oleh rayuan gombal, suara yang mendayu-dayu, dan kalimat yang wow banget, pasti kena tipu akhirnya.

Pada bulan Ramadan, modus penipuan sangat bervariasi dan makin marak. Intinya bila Anda tergiur iming-iming dari orang asing, Anda sangat mudah terperangkap pada kejahatan finansial.

Bila Anda menjalani bisnis online, pastikan Anda teliti dalam pencatatan keuangan keluar masuk. Saat Ramadan dan menjelang lebaran, bisnis makanan, pakaian, mukena, sarung, alat-alat kosmetik, dan lain-lain, banyak dicari oleh konsumen.

Bila Anda berjualan sendiri secara online dan tidak melalui marketplace, Anda harus sering mengecek saldo rekening. Sebenarnya jual-beli itu atas dasar kerelaan dan saling percaya, tapi zaman sekarang Anda tidak boleh mudah percaya pada konsumen.

Contoh, bila Anda berjualan mukena dan ada konsumen yang akan membeli secara online, berarti konsumen harus mengirimkan sejumlah uang terlebih dahulu dengan cara mentransfer. Bukti transfer ditunjukkan pada Anda. Lalu Anda akan mengirimkan barang yang dimaksud.

Pertanyaannya adalah apakah konsumen jujur, bukti transfer yang dikirim itu benar? Bagi Anda yang tidak memiliki e-banking, maka mengecek saldo lewat ATM atau mencetak rekening koran adalah langkah yang tepat. Namun, Anda terkendala bila bank saat itu tutup atau jauh dari layanan ATM dan tidak memungkinkan saat itu untuk mengecek saldo.

Untuk menghindari modus penipuan bukti transfer struk ATM palsu, maka lakukan beberapa tips dari BCA berikut ini:

Untuk jaga-jaga, ajukan SMS Notifikasi Transaksi ke CSO BCA terdekat. Dengan adanya SMS notifikasi, setiap transaksi yang terjadi pada rekening Anda akan diinformasikan oleh BCA via SMS. Jadi jika ada bukti struk ATM tapi Anda tidak mendapat SMS notifikasi, kamu perlu curiga.

Jika kamu mendapat bukti transaksi struk ATM, lakukan konfirmasi cek saldo atau mutasi lewat berbagai fasilitas yang disediakan oleh BCA, seperti ATM BCA, KlikBCA atau BCA mobile.

Jika menemukan bukti transfer yang mencurigakan, segera hubungi contact center Halo BCA: telepon 1500888, e-mail halobca@bca.co.id, Twitter @halobca, webchatt www.bca.co.id atau whatsapp Halo BCA +628111500998

Bulan Ramadan penuh berkah ini, mari isi dengan ibadah-ibadah yang bisa dilaksanakan semampunya. Selama Ramadan, selain beribadah, Anda tetap bisa bermuamalah. Hanya saja, Anda harus selalu waspada dengan modus kejahatan financial perbankan yang makin marak. Semoga Anda bisa menjalankan ibadah dengan khusuk.

Sumber bacaan: https://www.bca.co.id/tips-keamanan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun