“Tidak le, mama belum ke sana. Kamu sudah dijemput Ayah ta?”
Di dapur Ayah memberikan bungkusan tas plastic hitam.
“Ini kesukaanmu.”
Begitu saya buka, Alhamdulillah, Nasi Timbel. Ya, kata suami saya itu namanya Nasi Timbel. Nasi yang wujudnya seperti arem-arem tapi ukurannya besar. Di dalam kotak berisi Nasi Timbel, tahu tempe bacem, gereh, ayam goreng, sambal korek, lalapan, oseng daun kates, dan pisang.
Satu porsi Nasi Timbel cukup mengenyangkan perut. Nasi Timbel sangat pas bila disantap untuk makan siang. Kebetulan yang ini nasinya tidak terlalu pedas, tidak seperti saat Bulan Puasa dulu.
Saya sangat bersyukur mengenal kuliner yang satu ini di Kabupaten Karanganyar. Sebelumnya saya mengenal sambal tumpang juga di Karanganyar, beberapa bulan setelah saya menikah (tahun 1999).
Kalau Anda penasaran dengan Nasi Timbel, Anda bisa membuat sendiri.
Karanganyar, 20 April 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H