Kalau tahu status yang ditulis  anak tetangga yang ngutang, rasanya pemberi pinjaman tersebut gemes sekali. Nah, ini yang rada serem. Akhir-akhir ini heboh foto yang beredar di dunia maya. Seorang anak SD biasa cekrek-cekrek. Berlanjut setelah praremaja juga cekrek-cekrek. Ketika dewasa juga update status dengan foto-fotonya. Padahal fotonya dinilai orang tidak layak dipertontonkan. (konon kabarnya, akun Facebook itu akun abal-abal). Apa pun alasannya, entah itu untuk koleksi pribadi atau untuk apa saja, sebagai orang tua saya kok prihatin dan miris. Pergaulan anak jaman sekarang kok parah banget (episode prihatin sebagai guru).
(Akhirnya ada klarifikasi dari orang yang ada di foto, bahwa foto tersebut sengaja disebarluaskan oleh orang yang sakit hati dan dendam). Kalau ada anak (pasangan remaja) yang berani memperlihatkan kemesraan di depan umum, mungkin ketika tidak dilihat umum akan melakukan tindakan yang lebih. Apalagi di dalam foto yang memperlihatkan kemesraan pasangan remaja yang bukan pasangan suami-istri (istighfar, istighfar).
Kalau demikian, siapa yang akan ditunjuk pertama kali untuk disalahkan? Saya yakin tidak langsung sekolahnya, melainkan anaknya siapa alias orang tuanya. Ke mana orang tuanya selama ini? Sudah memantau sejauh mana pergaulan putra-putrinya? Seberapa jauh komunikasi antara orang tua-anak? Bagaimana hubungan antara orang tua dan anak? Sehat-sehat saja, tidak dekat, atau malah tidak berkomunikasi sama sekali?
Anak sedikit-sedikit cekrek, tidak masalah. Justru arahkan ke hal positif. Beri dukungan pada anak-anak, agar cekrek-cekreknya bermanfaat apalagi bisa menghasilkan uang. Menjadi orang tua tanggung jawabnya besar. Orang tua bukan hanya sebagai mesin uang yang siap 24 jam bila diperlukan anak. Tapi orang tua juga wajib berkomunikasi, meluangkan waktu untuk bicara terutama dengan anak-anak yang menginjak remaja. Jangan menggunakan sisa waktu untuk berkomunikasi dengan anak-anak, tapi luangkan waktu secukupnya.
Orang tua jaman sekarang juga harus mengenal teknologi. Kalau perlu orang tua juga memiliki akun di medsos, bertemanlah dengan anak-anak, agar kita bisa memantau anak. Kita juga tahu kelayakan status yang ditulis anak. Kalau tak layak, kita bisa mengingatkan untuk menghapus status atau foto yang diunggah.
***
Tetap boleh cekrek-cekrek di jaman sekarang asal ada kepentingan yang mendasar. Batasi dan lakukan foto-foto hanya sebatas yang tak menimbulkan kontroversi. Jangan sampai foto kita hanya menjadi sampah. Kalau foto kita dianggap bisa dikomersialkan, tentu saja pihak-pihak tak bertanggung jawab akan menyalahgunakan. Siapa yang rugi? Jelas kita! Sebagai orang yang beradab, lakukan semua hal sesuai adab.
Karanganyar, 7 Maret 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H