Mohon tunggu...
Noer Ima Kaltsum
Noer Ima Kaltsum Mohon Tunggu... Guru - Guru Privat

Ibu dari dua anak dan suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Mulut Bisu

26 September 2015   21:31 Diperbarui: 26 September 2015   21:32 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

“Iya, Pakde. Libur panjang.” Jawab isteri Hanafi.

Dua anakku dan sepupu-sepupu bermain dengan asyiknya. Isteri Drajat dan isteri Hanafi ngobrol.

“Om Drajat, di mana Bulik?”tanyaku.

“Di dalam kamar, Pakde.”

“Kalau Om Hanafi, kok tidak kelihatan?”

“Di kamar belakang, Pakde. Dari datang tadi, terus masuk kamar. Sampai sekarang tidak keluar.”

Aku ingin ngobrol dengan adik-adikku. Mumpung bertiga kami bertemu. Paling tidak membicarakan masalah Hanafi, apakah sudah selesai atau belum. Juga mumpung ada isterinya Hanafi. Biar dia tahu juga.

Aku mengetuk pintu kamar belakang. Pintu terbuka. Alangkah terkejutnya aku. Hanafi mengunci mulutnya dengan cara mengelem bibirnya. Hingga mulutnya tertutup rapat. Bagaimana mau diajak bicara, kalau begini? Atau ini memang modus, cara Hanafi agar isterinya tidak tahu tentangnya. Tentang masalahnya?

Aku kembali ke ruang tamu. Kuberitahukan keadaan Hanafi pada isterinya. Anehnya, isterinya tidak kaget!

“Itu biasa, Pakde. Di rumah juga sering begitu. Tiba-tiba mulutnya tertutup rapat. Dia tidak ngomong dengan saya. Kalau mengatakan sesuatu hanya lewat sms.”

“Lalu, cara membuka mulutnya bagaimana?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun