Hal lain yang paling esensial adalah, kita semua tau bahwa pendidikan merupakan hal yang penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Nah, Hasil kualitas generasi sejatinya bergantung pada kekondusifan sistem yang diterapkan oleh institusi pendidikan.Â
Sejauh mana sistem itu mampu membangun peradaban manusia, yaitu manusia bertakwa ataukah manusia liar dengan pemikiran bebasnya?
Belakangan ini, arah pendidikan nasional bangsa ini sudah bisa dibaca dengan sangat terang benderang, dimana sekulerisme telah ditancapkan dijantung pendidikan Indonesia.Â
Pendidikan moral, agama, dan nilai-nilai budaya hanya sebatas sampiran pelengkap belaka. Bahkan hanya kulit saja tanpa substansi yang impactfull pada generasi bangsa. sekolah-sekolah saling berlomba untuk meningkatkan kapasitas intelektual.Â
Logika berpikir mustilah sesuai standar yang diseting kaum berkepentingan seperti kapitalis, liberalis, dan sekuler.. Meski dengan bangga mas mentri mengatakan bahwa kita concern untuk melahirkan pendidikan karakter.Â
Tapi konsep karakter yang bagaimana jika nilai-nilai yang menjadi pondasi karakternya jauh menyimpang dari cita-cita luhur bangsa?Â
Sehingga wajar saja pemikiran dan perilaku kebanyakan peserta didik di Indonesia seperti tidak punya kendali. Pemikiran yang merusak bisa saja masuk pada anak-anak kita, dan ini mempengaruhi pola pikir dan pola sikap mereka.
Bukankah sudah saatnya kita mengubah paradigma dalam mendidik mereka. Berikan fondasi akidah, ajarkan nilai-nilai syariat dan kultural yang sesuai dengan jiwa bangsa ini dalam kehidupannya.
Ubah kurikulum pendidikan sekuler dan kembalikan  sistem pendidikan kita yang sesuai dengan tujuan yang diamanatkan oleh Undang-Undang 45.
Waalahu 'alam bishowab...