Mohon tunggu...
Noer Ashari
Noer Ashari Mohon Tunggu... Operator - Operator Madrasah Tsanawiyah

Operator Madrasah : - Operator data EMIS (Education Management Information System) - Operator data Simpatika Kemenang - Operator E-RKAM BOS Kemenag - Operator Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus - Teknisi ANBK dari Tahun 2017 s.d sekarang (dulu masih UNBK namanya) Mencoba untuk menuangkan keresahannya melalui artikel di Kompasiana, tapi lebih banyak tema yang diluar dari konteks pekerjaan. More info: asharinoer9@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Cara Mendapatkan Pengakuan Atasan dengan Sikap Profesional

29 Januari 2025   04:29 Diperbarui: 29 Januari 2025   14:31 828
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masalahnya, di tempat kerja itu sering banget kita lihat orang-orang yang, maaf ya, “nyeleneh” dalam usaha cari perhatian atasan. 

Misalnya, ada yang tiap hari nggak pernah absen bawain makanan, entah lemper, rujak, atau bahkan kopi favorit atasan. 

Padahal, siapa tahu atasannya nggak begitu suka juga, tapi terpaksa diterima agar tidak terlihat kejam, hehee. 

Ada juga yang kalau atasan ngomong apa pun—benar atau salah—langsung nyorakin, “Wah, luar biasa, Pak/Bu! Ide yang brilian banget!” Pokoknya, lebay.  

Atau, yang lebih parah, ada tipe orang yang hobi banget “ngebelain” atasan di mana-mana, bahkan sampai ikut campur urusan yang bukan tugasnya. 

Tujuannya supaya atasannya notice dan menganggap dia loyal. Sayangnya, bukannya terlihat kompeten, cara seperti ini malah membuat orang-orang di sekitar jadi risih, dan nggak jarang atasannya juga jadi bertanya-tanya, “Apa sih maunya dia ini?”

Jika sering-sering memperlakukan atasan seperti itu, maka dampaknya adalah: 

Pertama, atasan bisa jadi curiga dengan niat kamu. Bukannya mikir kamu tulus kerja, mereka malah mikir, “Ini orang ada maunya apa? Mau promosi, bonus, atau cuma cari muka?” Bukannya dihargai, kamu malah bisa kehilangan kepercayaan mereka.  

Kedua, cara seperti ini membuat kamu tidak dianggap serius sebagai profesional. Rekan kerja akan mikir kamu hanya sibuk “menjilat” daripada fokus dengan tugas utama. 

Akibatnya, reputasi kamu di tempat kerja bisa rusak. Bukannya jadi role model, kamu malah jadi bahan omongan.  

Intinya, kalau kamu masih pakai cara-cara seperti ini, bukan pengakuan yang kamu dapat. Malah, yang ada, kamu akan dijauhi rekan kerja dan hanya dianggap sebelah mata oleh atasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun