Fakta menarik lainnya, dr. Ryu Hasan ternyata merupakan cucu dari salah satu pendiri Nahdlatul Ulama (NU), organisasi Islam terbesar di Indonesia.Â
Sebagai tokoh yang kaya akan ilmu dan pengalaman, pandangan beliau tentang hubungan uang dan kebahagiaan ini disampaikan dalam sebuah podcast di kanal YouTube Cania Citta. Di sana, beliau memberikan perspektif yang lugas dan menarik perhatian. Â
Dengan latar belakang keilmuan dan pengalaman yang begitu kaya, dr. Ryu Hasan menghadirkan sudut pandang yang realistis tentang bagaimana jumlah uang dapat memengaruhi kebahagiaan.Â
Pandangan ini mengingatkan kita bahwa uang, meski bukan segalanya, tetap berperan penting dalam kehidupan sehari-hari.
Intinya, menurut dr. Ryu Hasan, uang tidak bisa beli kebahagiaan kalau jumlahnya sedikit, karena biasanya hanya cukup untuk kebutuhan dasar seperti makan atau bayar kontrakan.Â
Kalau kebutuhan dasar saja belum terpenuhi, memikirkan kebahagiaan jadi terasa sulit. Â
Tapi kalau uangnya banyak, ceritanya lain. Uang besar bisa membuat hidup lebih nyaman, tidak khawatir soal tagihan, punya rumah layak, atau bisa liburan.Â
Uang juga bisa jadi alat untuk bantu orang lain, menyumbang, atau membuat program sosial, yang membuat kita merasa hidup lebih bermakna. Â
Selain itu, uang banyak memungkinkan kita mengejar impian—entah sekolah lagi, membuat usaha, atau beli barang impian.Â
Jadi, uang bukan sumber kebahagiaan langsung, tapi alat untuk membuka peluang. Â
Pandangan ini realistis, dimana uang memang penting, tapi tetap ada batasnya. Sebanyak apa pun uang, tanpa hubungan baik, kesehatan, dan makna hidup, kebahagiaan nggak akan bertahan lama. Jadi, semuanya soal keseimbangan. Â