Mohon tunggu...
Noer Ashari
Noer Ashari Mohon Tunggu... Operator - Operator Madrasah Tsanawiyah

Operator Madrasah : - Operator data EMIS (Education Management Information System) - Operator data Simpatika Kemenang - Operator E-RKAM BOS Kemenag - Operator Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus - Teknisi ANBK dari Tahun 2017 s.d sekarang (dulu masih UNBK namanya) Mencoba untuk menuangkan keresahannya melalui artikel di Kompasiana, tapi lebih banyak tema yang diluar dari konteks pekerjaan. More info: asharinoer9@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Program Makan Bergizi Gratis: Manfaat bagi Siswa, tetapi Tantangan Pedagang Kantin

9 Januari 2025   14:19 Diperbarui: 18 Januari 2025   01:43 675
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ILUSTRASI Makanan Bergizi Gratis (MBG). | ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga via Kompas.com

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) adalah inisiatif baru yang mulai diterapkan di berbagai sekolah. Tujuannya simpel tapi sangat penting, yaitu memastikan anak-anak sekolah mendapatkan asupan gizi yang cukup dan membantu meringankan beban keuangan keluarga. 

Program ini dirancang untuk memberikan makanan gratis kepada siswa, dalam bentuk kotak makan bergizi yang dibagikan saat jam istirahat.

Program ini dianggap penting karena masalah gizi pada anak-anak masih jadi isu besar di Indonesia. Banyak anak yang berangkat sekolah tanpa sarapan atau hanya membawa bekal yang kurang bernutrisi. 

Ditambah lagi, kondisi ekonomi keluarga yang pas-pasan sering membuat orang tua kesulitan menyediakan makanan sehat untuk anak-anak mereka.  

Dengan MBG, pemerintah berharap bisa memberikan solusi. Siswa nggak hanya makan makanan bergizi, tapi juga diharapkan jadi lebih fokus saat belajar. 

Bagi orang tua, program ini bisa jadi "penyelamat dompet," karena nggak perlu lagi ribet memikirkan bekal atau uang jajan setiap hari.  

Tapi, seperti halnya program pemerintah lainnya, MBG ini juga membawa dampak lain yang nggak bisa diabaikan, terutama untuk pedagang kantin di sekolah. 

Meski niatnya bagus, pelaksanaan program ini memunculkan tantangan baru yang membuat sebagian pihak merasa “terpinggirkan.”  

Jadi, meski program ini menjanjikan banyak manfaat, tapi hal yang patut dipertanyakan adalah:

Apakah program ini benar-benar memberikan solusi tanpa memunculkan masalah baru?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun