Banyak orang cenderung menunda memberikan penghargaan pada diri sendiri, dengan anggapan bahwa hal tersebut baru pantas dilakukan setelah meraih kesuksesan atau mencapai target tertentu.
Kita sering sekali berpikir kalau self-reward itu hanya pantas diberikan setelah kita selesai mencapai sesuatu yang wah—naik jabatan, lulus kuliah, atau berhasil menabung untuk beli barang mahal. Padahal tidak demikian.
Sederhananya self-reward adalah bentuk apresiasi atau penghargaan yang kita kasih ke diri sendiri atas usaha dan perjuangan kita, nggak peduli besar atau kecil.
Biasanya, orang mengasosiasikan self-reward dengan sesuatu yang "mewah" atau spesial, padahal sebenarnya nggak selalu harus seperti itu. Bisa saja sesimpel istirahat sejenak, jalan-jalan santai, atau menikmati makanan favorit.
Masalahnya, banyak orang lupa kalau self-reward ini bukan hanya untuk merayakan kemenangan, tapi juga untuk menyemangati diri di masa-masa sulit.
Di saat kamu sedang merasa gagal, lelah, atau bahkan terpuruk, tubuh dan pikiranmu sebenarnya justru butuh banget perhatian dan apresiasi. Nah, dari sinilah self-reward itu bisa dibilang penting untuk kita. Mengapa?
Bayangin, ketika kamu sedang lelah mental dan fisik, siapa sih yang paling paham dengan rasa lelah itu? Ya kamu sendiri.
Tapi, seringkali kita malah keras dengan diri sendiri, menyalahkan diri, atau lebih parahnya, kita anggap diri ini nggak pantas dapat apa-apa karena gagal dalam suatu hal. Ini nih yang membuat kita semakin tenggelam dalam perasaan stres.
Maka dari itu, coba ubah perspektif. Self-reward itu nggak harus menunggu sukses dulu. Justru di momen-momen terendah, self-reward bisa jadi bentuk dukungan paling nyata untuk diri kita. Ini cara kamu bilang ke diri sendiri, “Hey, kamu udah berusaha keras, dan itu layak diapresiasi!”
Di artikel ini, kita akan bahas lebih lanjut kenapa self-reward di masa sulit itu penting, baca sampai habis ya!
Dimulai dari pertanyaan, Mengapa Self-Reward di Masa Sulit Itu Penting?
Ketika berada di masa sulit, kita sering menyalahkan diri sendiri, berbicara hal negatif, atau bahkan menghukum diri.
Padahal, kebiasaan ini hanya membuat stres semakin parah, membuat kepercayaan diri turun, dan tubuh semakin lelah karena otak dan emosi bekerja lebih keras.
Self-reward penting karena:
- Mengurangi stres dan memberikan sedikit ketenangan.
- Menjaga semangat meski keadaan sulit.
- Memperkuat hubungan dengan diri sendiri agar tidak selalu merasa gagal.
- Meningkatkan energi positif untuk bangkit kembali.
Memberikan apresiasi, sekecil apapun, adalah cara kita memberi tahu diri sendiri bahwa usaha yang telah dilakukan itu berharga.
Inilah mengapa penting untuk tidak ragu menghargai diri sendiri, terutama sebagai bekal kekuatan saat menghadapi masa-masa sulit.
Self-reward nggak harus mahal atau ribet. Kadang, hal kecil saja sudah cukup membuat hati lega. Ini lima ide yang sederhana tapi bermakna:
1. Istirahat yang Cukup
Kadang kita lupa, tidur itu bentuk self-reward paling dasar. Kasih diri kamu izin untuk istirahat tanpa memikirkan kerjaan atau masalah sejenak. Tidur yang nyenyak bisa membuat badan lebih segar dan pikiran lebih tenang.
2. Melakukan Hal-Hal yang Disukai
Sedang tidak bersemangat? Cobalah hal-hal sederhana seperti mendengarkan lagu kesukaan sambil ikut bernyanyi, menonton film yang sudah lama ingin disaksikan, atau bermain game sebentar. Kegiatan-kegiatan ini terbukti ampuh meningkatkan mood.
3. Memberikan Afirmasi Positif
Lihat kaca, tatap diri sendiri, dan ucapkan sesuatu yang baik: “Kamu sudah hebat, kok. Pelan-pelan saja, semua akan baik-baik aaja.” Jangan anggap sepele, afirmasi ini bisa memberikan kekuatan untuk diri kamu.
4. Menghabiskan Waktu dengan Orang Tersayang
Kadang ngobrol santai dengan keluarga, pasangan, atau sahabat sudah cukup membuat hati damai.
Nggak harus cerita soal masalahmu, kadang kehadiran mereka saja sudah jadi bentuk self-reward yang berharga.
5. Membeli Sesuatu yang Sederhana
Gak harus beli barang yang mahal-mahal, kok. Beli saja cemilan yang kamu suka, kopi yang enak, atau buku yang mau dibaca.
Itu sudah termasuk apresiasi untuk diri sendiri. Apalagi kalau kita mikirnya, "Ini buatku, karena aku emang pantes dapet ini." Wah, rasanya pasti beda!
Intinya, self-reward nggak harus besar, yang penting tulus dari kamu untuk kamu. Hal-hal kecil ini bisa membuat kamu merasa lebih dihargai dan kuat untuk lanjut berjuang.
Banyak yang salah kaprah soal self-reward. Ada yang berpikir, “Ah, itu cuma alasan buat boros.”Padahal, self-reward nggak harus mahal atau membuat kantong jebol.
Kesalahan self-reward yang umum terjadi ialah memberikan penghargaan yang malah merugikan, seperti belanja impulsif sampai ngutang. Bukannya lega, kamu malah tambah pusing.
Ingat, self-reward itu bukan sekedar memanjakan diri, tapi cara merawat tubuh dan pikiran. Nggak perlu yang wow, cukup sesuatu yang membuat kamu merasa dihargai tanpa beban. Keep it simple, tapi bermakna!
Cara Memulai Kebiasaan Self-Reward di Masa Sulit
Nggak perlu ribet, self-reward bisa dimulai dari hal-hal kecil. Cukup dengan lakukan tiga hal ini:
1. Mulai dari yang Sederhana
Tidak perlu hal-hal yang berlebihan, kegiatan sederhana seperti meluangkan waktu sepuluh menit untuk beristirahat tanpa gangguan, menikmati secangkir teh favorit, atau berjalan-jalan santai di sore hari, sudah cukup memberikan manfaat.
2. Buat Daftar Self-Reward Low Budget
Tulis hal-hal yang membuat kamu bahagia tapi tidak membuat kantong boncos. Contoh: baca buku, mendengarkan podcast inspiratif, masak makanan favorit, atau mandi air hangat sambil relaksasi.
3. Jadikan Rutinitas
Biasakan kasih apresiasi kecil ke diri sendiri setiap selesai melewati hari yang berat. Anggap ini sebagai cara recharge energi agar kamu tidak mudah tumbang.
Intinya, nggak perlu yang wow ya, yang penting konsisten. Pelan-pelan saja, lama-lama kamu akan terbiasa menghargai diri sendiri, bahkan di masa sulit!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI