Pernah dengar motivator yang bilang, "Saya memulai semuanya dari nol".
Narasi ini memang sering sekali muncul di seminar-seminar motivasi. Alasannya jelas, karena cerita semacam ini bisa membuat audiens merasa relate.Â
Pesannya seolah-olah begini: "Kalau saya yang dulu nggak punya apa-apa aja bisa sukses, berarti kamu juga pasti bisa!"Â
Nah, narasi ini powerful banget karena menyentuh sisi emosional kita, apalagi bagi orang-orang yang lagi merasa stuck atau kehilangan harapan. Â
Tapi masalahnya, apa benar mereka benar-benar memulai dari nol? Atau "nol" mereka ini definisinya beda sama "nol" versi kita?Â
Yang membuat bingung adalah ketika cerita mereka mulai berbelok ke arah yang kurang masuk akal. Misalnya, di tengah cerita mereka tiba-tiba bilang,Â
"Waktu saya kuliah di Harvard, saya belajar banyak hal." Tunggu, apa? Kuliah di Harvard itu nol? Â
Jujur, ketika saya mendengar kalimat itu di salah satu seminar, saya langsung merasa ada yang tidak sinkron. Dari awal dia bilang nggak punya apa-apa, lalu tiba-tiba menyebut Harvard.Â
Nah, di situ saya mulai berpikir, "Ini motivator serius atau lagi main-main?" Meskipun ada juga hal positif yang bisa kita ambil dari perkataan sang motivator, tapi kalimat "mulai dari nol" sebaiknya diganti dengan kalimat-kalimat yang lebih realistis.Â
Kisah semacam ini mungkin tidak hanya saya yang mengalami. Banyak juga orang yang mulai skeptis dengan seminar motivasi karena narasi mereka tidak realistis.Â