Kamu merasa kesal atau jengkel karena bos kamu sering minta tolong untuk hal-hal kecil seperti mengonversi file Word ke PDF atau sebaliknya, convert PDF ke Word?Â
Rasanya itu seperti, 'Hah? Ini kan gampang banget, tinggal klik-klik aja selesai!' Terkadang suka terlintas di dalam pikiran kita, kok bisa ya orang yang nggak ngerti hal sesimpel itu malah jadi bos atau atasan?Â
Padahal, kita yang tahu caranya dari A sampai Z malah cuma jadi bawahan.Â
Tapi, coba deh di pikir-pikir lagi. Beneran nggak bisa, atau sebenarnya mereka emang nggak mau repot mengurusi hal seperti itu?Â
Atau mungkin, mereka punya alasan lain yang lebih masuk akal? Mungkin juga mereka sadar, pekerjaan seperti ini, meskipun penting, nggak akan memberikan dampak besar ke perusahaan.Â
Jadi, bukannya nggak mampu, tapi mereka lebih memilih fokus ke hal yang lebih strategis. Nah, kalau dipikir-pikir lagi, apa sebenarnya pekerjaan teknis kecil seperti ini memang harus dikuasai semua orang, termasuk bos?
Oke...Â
Pertama-tama, kita perlu paham dulu, tugas utama seorang bos itu bukan ngurusin hal-hal teknis seperti convert Word ke PDF atau sebaliknya convert PDF ke Word.Â
Fokus mereka itu lebih ke hal strategis, seperti bagaimana caranya perusahaan tetap jalan, target tercapai, dan tim tetap solid.Â
Jadi, wajar saja kalau hal teknis kecil seperti itu bukan prioritas mereka. Mereka lebih memilih memikirkan keputusan besar yang dampaknya jauh lebih luas daripada menghabiskan waktu untuk urusan teknis sehari-hari.Â
Kalau mereka ikut ngurusin yang kecil-kecil, nanti siapa yang bakal nge-handle keputusan besar?Â
Kedua, tidak semua keterampilan itu harus dikuasai oleh semua orang, apalagi di level manajerial atau atas. Pekerjaan teknis seperti convert file, membuat format dokumen, atau hal kecil lainnya memang penting untuk kelancaran operasional, tapi itu bukan skill yang krusial bagi seseorang yang tugasnya lebih ke arah perencanaan dan pengawasan.Â
Sebagai bos, mereka punya tanggung jawab yang lebih besar, jadi nggak heran kalau mereka nggak terlalu peduli soal hal kecil seperti itu.Â
Lagipula, kalau mereka sibuk belajar hal-hal teknis seperti ini, kapan mereka punya waktu untuk memikirkan strategi besar? Â
Terakhir, yang perlu dipahami adalah delegasi itu kunci dalam manajemen. Bos yang baik tahu mana tugas yang perlu mereka handle langsung, dan mana yang bisa didelegasikan ke tim.Â
Convert Word ke PDF? Itu jelas tugas yang bisa didelegasikan ke staf. Dengan begitu, waktu mereka bisa dipakai untuk hal yang lebih penting, seperti me-review performa tim, development strategi baru, atau ngobrol dengan klien besar.Â
Jadi, bukan soal mereka nggak bisa, tapi mereka tahu mana yang lebih prioritas dan kapan harus percaya dengan tim mereka.
Intinya, kalau bos kalian sering minta bantuan untuk urusan teknis kecil, itu bukan berarti mereka nggak kompeten. Justru, itu menunjukkan kalau mereka tahu bagaimana cara membagi tugas agar semua berjalan efisien.Â
Tugas kita sebagai staf adalah mendukung mereka di area yang kita kuasai, karena masing-masing punya peran sendiri untuk memastikan roda perusahaan tetap berputar.
Jadi, daripada sibuk mengeluhkan bos kalian yang nggak bisa convert Word ke PDF, coba lihat dari sudut pandang lain. Setiap orang punya perannya masing-masing di tempat kerja.Â
Bos lebih fokus pada pengambilan keputusan besar dan strategi, sementara kita sebagai staf, punya tanggung jawab untuk memastikan tugas-tugas teknis berjalan lancar.Â
Kalau setiap orang bisa menjalankan tugasnya dengan baik, roda perusahaan pasti akan berputar lebih efisien.
Dari para Bos dan atasan yang kita temui, kita bisa mengambil pelajaran bahwa yang membuat seseorang sukses itu bukan sekedar kemampuan mengerjakan hal-hal teknis saja, tapi dampak besar yang mereka hasilkan.Â
Jadi, mulai sekarang, yuk fokus pada bagaimana kita bisa memberikan kontribusi nyata untuk perusahaan, daripada sekedar menilai orang lain dari apa yang mereka tidak bisa lakukan.Â
Siapa tahu, suatu hari nanti, kita juga ada di posisi mereka dan baru paham kenapa prioritas itu penting!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H