Mohon tunggu...
Noer Ashari
Noer Ashari Mohon Tunggu... Lainnya - Kepala Tata Usaha

Mengungkapkan Keresahan Melalui Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Ingin Survive di Dunia Kerja? Sifat-Sifat Ini Harus Kamu Tinggalkan!

3 Desember 2024   13:02 Diperbarui: 4 Desember 2024   16:00 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ILUSTRASI Survive di Dunia Kerja. | Pexels. Mikhail Nilov

Kerja itu bukan cuma soal gaji, duduk manis di kantor, atau update status “alhamdulillah, rejeki anak soleh.” Dunia kerja itu layaknya arena kompetisi. 

Kebanyakan orang berlomba untuk jadi yang terbaik, dapat posisi keren, dan gaji fantastis. Diantara banyaknya orang itu, ada lho orang yang mau dapat posisi strategis dan gaji fantastis tapi kinerjanya gitu-gitu aja. Ada kan? 

Di dunia kerja yang adaptif dan tangguh akan bertahan, tapi yang nggak siap mental? Ya teman-teman tau sendiri jawabannya apa.

Ngomongin dunia kerja, banyak yang salah kaprah kalau sukses itu hanya mengandalkan skill saja. Memang betul skill itu penting, tapi itu diibaratkan hanya untuk tiket masuk saja. 

Banyak nasihat dari orang-orang yang sukses dalam kariernya, termasuk senior saya. Senior saya bilang, yang bikin kamu bertahan dan naik level adalah sikap atau attitude. 

Bos atau atasan tidak hanya mencari orang pintar, tapi juga yang bisa diandalkan, mau belajar, dan gampang diajak kerja sama. Jadi, kalau kamu masih merasa “sikap gue nggak penting, yang penting kerjaan selesai,” coba pikir ulang.

Artikel ini akan membahas sifat-sifat yang diam-diam bisa jadi penghambat karier kamu. Mungkin kamu nggak sadar punya sifat ini, tapi kalau terus dipelihara, peluang kamu untuk sukses akan semakin kecil.

Jadi, kalau kamu mau survive di dunia kerja, baca sampai habis ya!

Daftar Sifat Negatif yang Harus Kamu Tinggalkan di Dunia Kerja:

1. Playing Victim

Ini salah satu sifat yang paling sering bikin karier mandek. Kamu selalu merasa jadi korban: bos jahat, rekan kerja iri, atau sistem nggak adil. 

Padahal, nggak semua masalah itu datang dari luar. Kadang masalahnya ada di diri sendiri, tapi kamu nggak mau ngaku. 

Kalau terus begini, kamu akan susah maju karena sibuk menyalahkan keadaan daripada cari solusi.

Solusinya, coba introspeksi dan lihat masalah dari sudut pandang lain. Fokus dengan hal-hal yang bisa kamu kontrol, bukan yang di luar kendali.

2. Anti Kritik

Setiap dapat masukan, bawaannya defensif. Kritik yang sebenarnya untuk membangun malah dianggap serangan. 

Ujung-ujungnya, kamu nggak belajar dari kesalahan dan stuck di level yang sama.

Solusinya, belajar untuk mendengar dan menerima kritik tanpa baper. Kalau ada yang kasih masukan, tanyakan apa yang bisa kamu perbaiki. Anggap kritik itu alat untuk upgrade diri.

3. Tidak Bisa Mengelola Waktu

Deadline hanya dianggap formalitas. Telat jadi kebiasaan, dan nggak peduli orang lain yang kena imbasnya. 

Yang dibutuhkan dalam dunia kerja itu bukan hanya orang yang pintar dalam skill saja, tapi juga butuh yang bisa gerak cepat dan tepat waktu.

Solusinya, membuat to-do list harian dan belajar membuat prioritas. Jangan tunda pekerjaan yang bisa selesai sekarang. Ingat, manajemen waktu itu skill yang sangat dihargai di dunia kerja.

4. Skill Komunikasi Lemah

Kamu sering ngomong bertele-tele, email atau pesan yang kamu kirim kurang jelas, atau cara penyampaian membuat orang bingung. 

Ini membuat teamwork jadi kacau karena orang lain tidak mengerti apa yang kamu maksud.

Solusinya, latih kemampuan komunikasi, baik lisan maupun tulisan. Mulai dari ngomong yang to the point, belajar membuat email profesional, sampai cara menyampaikan ide di meeting.

5. Tidak Punya Inisiatif

Kamu hanya menunggu disuruh tanpa ada ide atau usaha sendiri. Bos atau atasan menyukai orang yang bisa berpikir sendiri, bukan robot yang cuma bergerak kalau ada perintah.

Solusinya, jadilah proaktif. Cari cara untuk membantu tim atau bos meski tanpa diminta. Kalau ada masalah, usulkan solusi daripada sekedar laporan saja.

6. Tidak Jujur 

Bohong-bohong dikit mungkin nggak ketahuan, tapi sekalinya ketahuan, kepercayaan langsung rontok, reputasi kamu perlahan hancur. Di dunia kerja, integritas itu nomor satu.

Solusinya, selalu jujur, bahkan kalau itu membuat kamu tidak nyaman. Lebih baik akui kesalahan daripada ketahuan bohong. Bangun kepercayaan dengan konsistensi dan tanggung jawab.

7. Ego Tinggi

Merasa paling pintar, paling benar, sampai susah diajak kerja sama. Akibatnya, kamu jadi dijauhi rekan kerja dan tidak bisa kolaborasi dalam tim. Padahal teamwork itu kunci sukses.

Solusinya, rendahkan ego kamu. Belajar menghargai pendapat orang lain, bahkan kalau itu bertentangan dengan pendapatmu. 

Sifat-sifat di atas tidak hanya membuat karier kamu mandek, tapi juga membuat kamu kehilangan respek dari orang sekitar. Mulai sekarang, coba evaluasi diri. 

Tidak apa-apa jika butuh waktu yang agak lama untuk berubah, yang penting kamu mau usaha. Dunia kerja itu keras, tapi kalau kamu terus belajar, pasti bisa survive!

Intinya, dunia kerja itu bukan hanya soal pintar atau tidak, tapi juga bagaimana sikap kita di tempat kerja. Sifat-sifat seperti playing victim, anti kritik, tidak bisa atur waktu, lemah komunikasi, tidak punya inisiatif, tidak jujur, atau ego tinggi, itu semua ibarat penghambat di jalan karier kamu. 

Kalau tidak segera diubah, siap-siap saja jalan kamu akan lebih berat dan mungkin nggak ke mana-mana.

Tapi, kabar baiknya, semua ini bisa diubah. Perubahan itu mungkin banget, asal kamu mau mulai dari hal kecil dan konsisten. Cukup lakukan perbaikan sedikit demi sedikit. 

Contohnya, kalau selama ini kamu selalu defensif dengan kritik, mulai sekarang coba dengarkan dengan kepala dingin. Atau kalau kamu sering terlambat, belajar membuat jadwal harian yang realistis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun