Kemarahan itu memang hal yang manusiawi. Namun, kalau tidak dikendalikan, dampaknya bisa besar, terutama pada hubungan kita dengan orang lain.Â
Kata-kata yang terucap saat marah, apalagi kalau sudah menyakiti hati, bisa bikin hubungan retak, bahkan sulit diperbaiki. Kadang kita nggak sadar, satu kalimat yang keluar di momen emosi bisa membekas di hati orang lain seumur hidup. Â
Maka dari itu, penting sekali untuk menjaga ucapan ketika marah. Karena, jujur saja, kemarahan itu akan mereda dengan sendirinya, tapi kata-kata tajam yang sudah keluar nggak bisa ditarik lagi.Â
Itulah yang membuat hubungan jadi tegang, entah itu dengan keluarga, teman, pasangan, atau rekan kerja. Â
Tapi, apa mungkin kita bisa menghindari kata-kata menyakitkan saat emosi memuncak?Â
Jawabannya, mungkin banget, tapi butuh latihan dan kesadaran. Memang tidak bisa langsung begitu saja, tapi kalau kita belajar untuk lebih sadar dengan emosi sendiri dan melatih diri untuk berpikir sebelum berbicara, kemungkinan untuk menyakiti orang lain akan jauh berkurang.Â
Ingat ya, mengendalikan kata-kata itu bukan hanya soal menjaga perasaan orang lain, tapi juga melindungi hubungan kita untuk kedepannya alias jangka panjang.Â
Mengapa Kemarahan Membuat Kita Sulit Mengontrol Perkataan?
Kemarahan bikin kita sulit mengontrol perkataan karena, secara psikologis, saat marah, otak kita bekerja lebih ke mode fight or flight. Bagian otak yang disebut amigdala, yang mengurus emosi, jadi "panas" dan mendominasi.Â
Sementara itu, prefrontal cortex—bagian otak yang biasanya mikir logis dan bantu kita untuk mengambil keputusan bijak—malah kalah pengaruh. Jadi, emosi meledak, dan kata-kata yang keluar biasanya spontan, tanpa dipikir panjang. Â