Mohon tunggu...
Noer Ashari
Noer Ashari Mohon Tunggu... Lainnya - Kepala Tata Usaha

Mengungkapkan Keresahan Melalui Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Kesalahan Fatal atau Kesengajaan yang Sering Dilakukan Senior terhadap Karyawan Baru

16 Oktober 2024   13:54 Diperbarui: 17 Oktober 2024   10:41 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Awalnya mungkin semangat, tapi lama-lama jadi malas karena merasa tidak dihargai atau tidak didukung. 

Tidak heran kalau mereka mulai merasa stres, merasa tidak cocok dengan lingkungan kerja, dan akhirnya kepikiran buat resign, bahkan sebelum mereka benar-benar beradaptasi.

Dampak buruknya tidak hanya dirasakan karyawan baru, tapi juga seluruh lingkungan kerja.

Kalau senior punya sikap tidak suportif, atmosfer kerja jadi tidak nyaman. Rasa kebersamaan di tim juga hilang karena tidak ada interaksi yang positif.

Akibatnya, tingkat turnover (keluar-masuk karyawan) jadi meningkat, yang membuat perusahaan rugi karena harus terus-terusan rekrut dan training karyawan baru lagi.

Lingkungan kerja yang tidak sehat pastinya membuat produktivitas dan kepuasan kerja ikut turun.

Sebagai senior, penting untuk lebih peduli dengan karyawan baru. Mereka butuh bimbingan dan dukungan supaya bisa cepat beradaptasi dan merasa nyaman di tempat kerja.

Nggak ada ruginya kok, ngajarin dengan sabar, ngajak ngobrol, atau sekedar makan siang bareng. Bahkan, dengan sikap suportif, kita bisa membantu mereka jadi bagian dari tim yang solid.

Harapannya, senior bisa mulai mengubah perilaku yang mungkin selama ini tanpa sadar membuat karyawan baru merasa nggak nyaman.

Dengan menciptakan lingkungan kerja yang positif, tidak hanya karyawan baru yang akan betah, tapi suasana kerja secara keseluruhan juga jadi lebih produktif dan menyenangkan untuk semua orang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun