Elon Musk, Hmm... siapa yang nggak kenal dia? Dia ini salah satu orang terkaya di dunia dan sosok yang berpengaruh di dunia teknologi modern.
Sebagai pendiri perusahaan-perusahaan raksasa seperti Tesla, SpaceX, hingga Neuralink, Musk terkenal karena ide-idenya yang kadang terdengar gila tapi ternyata bisa jadi kenyataan.
Tidak hanya membuat mobil listrik dan roket yang bisa mendarat sendiri, Musk juga berkecimpung dalam pengembangan kecerdasan buatan alias AI.
Nah, di sinilah hal menariknya. Meskipun Musk adalah salah satu orang yang mendorong perkembangan AI, ternyata dia juga merasa cemas dengan teknologi ini. Beberapa kali, dia terang-terangan ngomong kalau AI bisa jadi ancaman serius bagi umat manusia. Di berbagai kesempatan, Musk bahkan menyebut kalau AI membuat dia stres. Katanya, AI punya potensi jadi sangat kuat dan bisa mengambil alih pekerjaan manusia. Tidak heran kalau dia sering menyerukan perlunya regulasi untuk mengawasi AI, agar tidak berkembang tanpa kontrol yang jelas. (Sumber)
Jadi, meskipun Elon Musk adalah sosok yang visioner, dia juga menyimpan banyak kekhawatiran tentang masa depan teknologi yang dia ciptakan sendiri.
Elon Musk sering menyuarakan kekhawatirannya soal AI. Bagi dia, AI bukan cuma teknologi keren yang bisa membuat hidup lebih praktis, tapi juga sesuatu yang berpotensi jadi ancaman besar. Menurut Musk, AI bisa berkembang sampai titik di mana manusia kehilangan kontrol, dan itu bisa sangat berbahaya.
Musk pernah bilang kalau AI bikin dia stres, karena AI ini bisa mengambil alih banyak pekerjaan manusia. (Sumber)
Bayangin, kalau AI bisa melakukan segala hal lebih cepat dan efisien, pekerjaan manusia lama-lama jadi tidak relevan lagi. Di masa depan, katanya, kita bisa hidup di dunia di mana pekerjaan mungkin hanya jadi pilihan, bukan kebutuhan, karena semuanya bisa ditangani oleh AI dan robot.
Ini tentu memunculkan banyak pertanyaan tentang bagaimana manusia bisa tetap merasa berguna dan punya makna di dunia yang sangat terotomatisasi.
Karena itulah, Musk mengajak pemerintah untuk membuat regulasi yang jelas soal AI. Menurut dia, tanpa aturan yang tepat, AI bisa berkembang tanpa batasan dan berpotensi membuat kekacauan.