Salah satu tantangan terbesar dari jam kerja fleksibel adalah memantau kinerja karyawan. Kalau semua orang bekerja di waktu yang berbeda-beda, manajer mungkin kesulitan untuk mengecek siapa yang lagi kerja, siapa yang udah selesai, atau siapa yang kurang produktif.
Hal ini bisa membuat beberapa atasan merasa kehilangan kontrol, terutama jika mereka terbiasa dengan model kerja yang lebih terstruktur dan diawasi secara langsung.
Jam kerja fleksibel juga bisa menimbulkan masalah dalam kolaborasi tim. Bayangin aja, kalau satu orang mulai kerja jam 7 pagi dan selesai jam 3 sore, sementara anggota tim lain baru mulai jam 11 siang.
Waktu untuk koordinasi jadi sangat terbatas, dan komunikasi bisa terhambat. Hal ini bisa memperlambat alur kerja tim, terutama jika ada proyek yang butuh keterlibatan banyak orang pada waktu bersamaan.
Nggak semua jenis pekerjaan cocok dengan jam kerja fleksibel. Misalnya, pekerjaan di sektor layanan pelanggan atau manufaktur yang membutuhkan kehadiran fisik dan jadwal pasti mungkin lebih sulit menerapkan fleksibilitas ini.
Sementara di bidang teknologi atau kreatif, di mana hasil kerja lebih penting daripada jam kerja, fleksibilitas bisa lebih mudah diterapkan. Jadi, penerapannya bisa bervariasi tergantung jenis industri atau peran karyawan di perusahaan.
Salah satu contoh perusahaan yang sukses menerapkan jam kerja fleksibel adalah Google. Perusahaan ini dikenal memberikan keleluasaan bagi karyawannya untuk bekerja di jam yang paling nyaman bagi mereka. Google fokus pada hasil akhir ketimbang mengawasi karyawan dari jam berapa sampai jam berapa mereka bekerja.
Dengan kebijakan fleksibel ini, Google berhasil meningkatkan kreativitas dan produktivitas tim, karena karyawan bisa bekerja saat mereka merasa paling "on."
Dampaknya karyawan di Google jadi lebih puas karena punya kebebasan mengatur waktu, dan mereka juga bisa menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.
Plus, tingkat inovasi mereka juga meningkat karena orang bisa bekerja dengan ritme yang sesuai dengan energi dan mood mereka. Ini juga membuat Google jadi salah satu perusahaan yang paling diidamkan banyak orang karena budaya kerjanya yang terbuka dan fleksibel.
Contoh lainnya adalah Microsoft Jepang, yang pernah menjalankan program 4-day work week atau bekerja 4 hari dalam seminggu dengan jam kerja yang fleksibel.