Mohon tunggu...
Noer Ashari
Noer Ashari Mohon Tunggu... Operator - Operator Sekolah

Mengungkapkan Keresahan Melalui Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Dampak Buruk Silent Treatment bagi Kesehatan Mental

2 September 2024   13:08 Diperbarui: 2 September 2024   13:18 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Silent treatment" atau perlakuan diam adalah sikap ketika seseorang sengaja mengabaikan atau tidak mau berbicara dengan orang lain sebagai respon terhadap konflik atau masalah. Biasanya, ini dilakukan untuk menunjukkan ketidaksetujuan, marah, atau bahkan untuk menghukum orang lain tanpa harus mengucapkan satu kata pun. Di dalam hubungan, baik itu pertemanan, keluarga, atau lingkungan kerja, silent treatment sering kali digunakan sebagai bentuk "protes diam" yang kadang dianggap lebih mudah daripada harus menjelaskan perasaan atau menghadapi konfrontasi langsung. Banyak yang memilih cara ini karena mereka merasa tidak tahu cara mengekspresikan emosi mereka dengan baik atau karena ingin membuat orang lain merasa bersalah.

Mengapa Silent Treatment Bisa Terjadi? 

Silent treatment bisa terjadi karena beberapa alasan. Pertama, ada orang yang menggunakan silent treatment sebagai bentuk hukuman. Mereka merasa kalau mendiamkan orang lain bisa membuat mereka lebih sadar akan kesalahannya dan akhirnya meminta maaf. Ini semacam cara untuk menunjukkan ketidakpuasan tanpa harus berbicara langsung.

Kedua, silent treatment juga sering dipakai untuk mengontrol situasi. Dengan mendiamkan orang lain, seseorang bisa merasa punya kendali atas hubungan atau situasi yang sedang dihadapinya. Ini bisa jadi bentuk manipulasi, karena membuat orang lain bingung atau merasa bersalah, meskipun mereka mungkin nggak tau salahnya apa.

Ketiga, ada juga yang melakukan silent treatment karena memang mereka nggak tau cara mengungkapkan perasaannya. Kadang, orang merasa terlalu marah, kecewa, atau sedih, sampai-sampai nggak bisa ngomong apa-apa. Jadi, mereka memilih diam karena merasa itu lebih aman daripada mengungkapkan emosi yang sedang dirasakan.

Beberapa contoh situasi di mana silent treatment mungkin muncul misalnya:

Dalam hubungan percintaan, ketika salah satu pasangan merasa dikhianati atau disakiti, tapi nggak mau atau nggak siap membicarakannya.

Di tempat kerja, ketika ada rekan kerja yang merasa diremehkan atau tidak dihargai, mereka mungkin memilih untuk mengabaikan komunikasi dengan orang tersebut.

Di dalam keluarga, misalnya antara orang tua dan anak, ketika ada konflik yang nggak terselesaikan dan salah satu pihak merasa frustrasi atau marah.

Dalam semua situasi ini, silent treatment sering kali jadi cara untuk menghindari konflik langsung, tapi justru bisa memperburuk keadaan karena nggak ada komunikasi yang jelas.

Dampak Psikologis Silent Treatment

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun