Mohon tunggu...
Noer Ashari
Noer Ashari Mohon Tunggu... Operator - Operator Sekolah

Mengungkapkan Keresahan Melalui Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Melepaskan Diri dari Belenggu Ekspektasi

27 Agustus 2024   09:42 Diperbarui: 27 Agustus 2024   10:03 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ILUSTRASI Melepaskan Diri dari Belenggu Ekspektasi. | Pexels. Andrea Piacquadio

Belenggu ekspektasi adalah ketika kita merasa terjebak oleh harapan-harapan, baik dari diri sendiri maupun dari orang lain, yang kadang terasa membebani. Misalnya, harapan untuk selalu sukses, selalu tampil sempurna, atau selalu membahagiakan semua orang. Hal ini bisa membuat hidup terasa penuh tekanan dan jauh dari kebahagiaan hakiki, karena kita terus-menerus berusaha memenuhi standar yang mungkin sebenarnya tidak kita perlukan.

Bagi Anda yang merasa kedamaian diri merupakan hal yang utama, hal ini penting untuk di simak, karena banyak dari kita yang tanpa sadar hidup di bawah bayang-bayang ekspektasi yang justru menghalangi kita dari kebebasan untuk menjadi diri sendiri. Dengan memahami cara melepaskan diri dari ekspektasi ini, kita bisa hidup lebih santai, lebih bahagia, lebih rileks dan lebih tulus dalam menjalani kehidupan. Artikel ini akan mengajak kita semua untuk mulai menyadari dan belajar melepaskan beban ekspektasi tersebut, sehingga kita bisa hidup lebih ringan dan lebih sesuai dengan keinginan hati.

Apa Itu Ekspektasi dan Bagaimana Terbentuknya?

Ekspektasi adalah harapan atau standar yang kita atau orang lain tetapkan untuk diri kita. Misalnya, ekspektasi dari diri sendiri bisa berupa keinginan untuk selalu berhasil dalam setiap hal yang kita lakukan, sementara ekspektasi dari orang lain mungkin datang dari keluarga atau teman yang mengharapkan kita untuk selalu memenuhi harapan mereka, seperti mendapatkan nilai bagus, pekerjaan yang bergengsi, atau kehidupan yang terlihat sempurna.

Ekspektasi ini bisa datang dari berbagai tempat. Pertama, dari budaya, di mana norma-norma sosial menentukan apa yang dianggap sukses atau gagal. Kedua, dari keluarga, yang sering kali mempunyai harapan tinggi berdasarkan tradisi atau pengalaman mereka sendiri. Ketiga, lingkungan sosial seperti teman atau media sosial, yang bisa membuat kita merasa harus mengikuti tren atau standar tertentu untuk dianggap keren atau "normal." Terakhir, diri sendiri, ini juga bisa jadi sumber ekspektasi, karena sering kali kita menetapkan standar yang terlalu tinggi berdasarkan ambisi pribadi atau perbandingan dengan orang lain. Semua ini bisa membuat kita merasa tertekan jika kita terus-menerus berusaha memenuhi ekspektasi yang kadang tidak realistis.

Perlu diketahui, inilah dampak negatif ketika Anda berekspektasi yang berlebihan:

1. Tekanan Mental dan Emosional

Ketika ekspektasi yang kita miliki atau yang diberikan orang lain terlalu tinggi atau tidak realistis, kita bisa merasa sangat tertekan. Misalnya, saat kita berusaha untuk selalu tampil sempurna atau memenuhi harapan semua orang, hal ini bisa membuat kita stres dan cemas. Pikiran kita terus-menerus dipenuhi dengan "Harus bisa ini, harus bisa itu," dan kalau kita tidak berhasil mencapainya, kita jadi merasa gagal dan kelelahan secara emosional. Semua ini bisa menguras energi kita dan membuat kita merasa tidak pernah cukup baik.

2. Menghambat Pertumbuhan Pribadi

Ekspektasi yang berlebihan juga bisa membuat kita terjebak dalam kotak yang sempit. Ketika kita terlalu fokus pada apa yang diharapkan orang lain atau ekspektasi diri yang terlalu tinggi, kita jadi tidak bebas untuk mengeksplorasi minat dan potensi kita sendiri. Kita jadi takut mencoba hal baru karena khawatir tidak memenuhi standar atau takut akan penilaian negatif. Akibatnya, kita bisa kehilangan kesempatan untuk belajar dan tumbuh menjadi versi terbaik diri kita yang sebenarnya. Kita juga jadi tidak bebas mengekspresikan diri secara jujur dan autentik, karena selalu merasa harus sesuai dengan ekspektasi yang ada.

Jika Anda sudah terlanjur dalam berekspektasi yang begitu tinggi, setidaknya empat hal ini perlu Anda coba lakukan:

1. Mengenali dan Menerima

Langkah pertama untuk melepaskan diri dari ekspektasi adalah dengan mengenali mana ekspektasi yang sebenarnya tidak realistis atau tidak perlu. Coba tanyakan kepada diri sendiri, "Apakah harapan ini benar-benar penting bagi saya, atau hanya karena orang lain mengharapkannya?" Dengan jujur pada diri sendiri, kita bisa lebih mudah menerima bahwa tidak semua ekspektasi harus dipenuhi. Tidak apa-apa jika kita tidak selalu sempurna atau tidak selalu bisa memenuhi harapan orang lain. Menerima hal ini bisa membuat kita merasa lebih lega dan tenang.

2. Memprioritaskan Kebahagiaan Pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun