Kedua, dari keluarga, yang sering kali mempunyai harapan tinggi berdasarkan tradisi atau pengalaman mereka sendiri.
Ketiga, lingkungan sosial seperti teman atau media sosial, yang bisa membuat kita merasa harus mengikuti tren atau standar tertentu untuk dianggap keren atau "normal."
Terakhir, diri sendiri, ini juga bisa jadi sumber ekspektasi, karena sering kali kita menetapkan standar yang terlalu tinggi berdasarkan ambisi pribadi atau perbandingan dengan orang lain.
Semua ini bisa membuat kita merasa tertekan jika kita terus-menerus berusaha memenuhi ekspektasi yang kadang tidak realistis.
Perlu diketahui, inilah dampak negatif ketika Anda berekspektasi yang berlebihan:
1. Tekanan Mental dan Emosional
Ketika ekspektasi yang kita miliki atau yang diberikan orang lain terlalu tinggi atau tidak realistis, kita bisa merasa sangat tertekan.
Misalnya, saat kita berusaha untuk selalu tampil sempurna atau memenuhi harapan semua orang, hal ini bisa membuat kita stres dan cemas.
Pikiran kita terus-menerus dipenuhi dengan "Harus bisa ini, harus bisa itu," dan kalau kita tidak berhasil mencapainya, kita jadi merasa gagal dan kelelahan secara emosional. Semua ini bisa menguras energi kita dan membuat kita merasa tidak pernah cukup baik.
2. Menghambat Pertumbuhan Pribadi
Ekspektasi yang berlebihan juga bisa membuat kita terjebak dalam kotak yang sempit.
Ketika kita terlalu fokus pada apa yang diharapkan orang lain atau ekspektasi diri yang terlalu tinggi, kita jadi tidak bebas untuk mengeksplorasi minat dan potensi kita sendiri. Kita jadi takut mencoba hal baru karena khawatir tidak memenuhi standar atau takut akan penilaian negatif.
Akibatnya, kita bisa kehilangan kesempatan untuk belajar dan tumbuh menjadi versi terbaik diri kita yang sebenarnya. Kita juga jadi tidak bebas mengekspresikan diri secara jujur dan autentik, karena selalu merasa harus sesuai dengan ekspektasi yang ada.