Mohon tunggu...
Noer Ashari
Noer Ashari Mohon Tunggu... Lainnya - Kepala Tata Usaha

Mengungkapkan Keresahan Melalui Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Pengaruh Kultural Menyebabkan Kebanyakan Orang Indonesia Cenderung Menghindari Obrolan yang Berbobot?

4 Juli 2024   13:04 Diperbarui: 4 Juli 2024   23:30 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mengobrol. (Sumber Gambar: pexels.com/SHVETS production) 

Jawabannya simpel, kita nggak mau ribut.

Orang Indonesia itu pada dasarnya ingin hidup damai dan rukun. Kita lebih suka ngobrol yang enak-enak saja, yang membuat semua orang happy.

Kalau mulai masuk ke topik yang sensitif, yang bisa bikin debat panas, kita langsung mundur teratur. Enak nggak kalau ngobrol malah jadi berantem?

Contoh-contoh topik sensitif

Ada beberapa topik yang sering banget dianggap sensitif di Indonesia. Misalnya:

1. Politik

Obrolan soal politik bisa bikin suasana jadi tegang, apalagi kalau beda pandangan. 

2. Agama

Ini topik yang sangat pribadi dan bisa membuat orang salah paham atau tersinggung.

3. Isu-isu kontroversial lainnya

Misalnya, soal hak asasi manusia, kebijakan pemerintah, kepemimpinan atau isu-isu sosial lainnya. 

Maka dari itu, daripada berisiko membuat suasana tidak enak, kita lebih memilih untuk ngomongin hal-hal yang aman dan netral.

Dalam percakapan sehari-hari, banyak orang Indonesia lebih suka ngomongin topik-topik yang netral dan ringan. Contohnya, gosip selebriti, acara TV, makanan, atau liburan. Topik-topik ini aman dan tidak berisiko membuat konflik. Jadi, semua orang bisa ikut ngobrol tanpa takut membuat suasana jadi tidak enak.

Manfaat memilih topik netral

Memilih topik netral ini ada manfaatnya juga.

Pertama, bisa menjaga suasana tetap harmonis dan nyaman. Semua orang jadi bisa ngobrol dengan santai tanpa merasa terancam atau tersinggung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun