Mohon tunggu...
Noer Ashari
Noer Ashari Mohon Tunggu... Lainnya - Kepala Tata Usaha

Mengungkapkan Keresahan Melalui Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Artikel Utama

Epictetus, Kebahagiaan Sejati Selalu Tidak Bergantung pada Kondisi Eksternal

30 Juni 2024   15:31 Diperbarui: 30 Juni 2024   21:28 1683
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadi, kebahagiaan menurut Epictetus bukan tentang memiliki lebih banyak atau mencapai kesuksesan yang diakui orang lain, tapi tentang hidup dengan integritas dan ketenangan batin.

Ketidakbergantungan pada Kondisi Eksternal

Epictetus mengajarkan bahwa kebahagiaan sejati tidak tergantung pada kondisi eksternal, contoh konkret dari ajarannya yaitu, ketika Anda sedang terjebak dalam kemacetan lalu lintas.

Daripada marah dan frustrasi, lebih baik menerima situasi tersebut dan menggunakan waktu untuk mendengarkan musik, ceramah, podcast favorit, atau hal bermanfaat lainnya. Dengan begitu, Anda tetap bisa merasa tenang meskipun situasinya tidak ideal.

Untuk mengembangkan kontrol atas reaksi dan emosi diri, Epictetus menyarankan kita untuk selalu menyadari pikiran dan perasaan kita. Misalnya, ketika merasa marah atau cemas, cobalah berhenti sejenak dan bertanya pada diri sendiri, "Apakah hal ini benar-benar di bawah kendali saya?" Jika tidak, lepaskan dan fokus pada hal-hal yang bisa Anda kendalikan, seperti bagaimana Anda memilih untuk merespons situasi tersebut.

Epictetus juga mengajarkan tentang pentingnya membedakan antara hal-hal yang berada di bawah kendali kita dan yang tidak. Hal-hal yang berada di bawah kendali kita meliputi pikiran, sikap, dan tindakan kita sendiri. Sementara itu, hal-hal yang tidak berada di bawah kendali kita termasuk opini orang lain, cuaca, atau hasil dari usaha kita.

Contohnya, jika Anda sedang menjalani wawancara kerja, yang bisa Anda kendalikan adalah persiapan dan performa Anda selama wawancara. Namun, keputusan apakah Anda diterima atau tidak berada di luar kendali Anda. Jadi, setelah melakukan yang terbaik, lepaskan hasilnya dan jangan biarkan itu mempengaruhi kebahagiaan Anda.

Relevansi dan Aplikasi di Zaman Modern

Meskipun Epictetus hidup ribuan tahun yang lalu, ajarannya tentang kebahagiaan dan ketenangan batin masih sangat relevan di zaman modern ini. Di tengah kehidupan yang serba cepat dan penuh tekanan, banyak orang mencari cara untuk menemukan kedamaian dan kebahagiaan sejati.

Filosofi Epictetus, yang menekankan pada pengendalian diri dan ketidakbergantungan pada hal-hal eksternal, bisa menjadi panduan yang sangat berguna.

Tiga contoh pengaplikasiannya di dalam kehidupan:

1. Menghadapi Stres Kerja

Ketika pekerjaan menumpuk dan tekanan semakin besar, kita bisa mengingat ajaran Epictetus untuk fokus pada apa yang bisa kita kendalikan. Alih-alih stres berlebihan, kita bisa menyusun rencana, prioritas, dan bekerja setahap demi setahap.

2. Interaksi Sosial

Jika ada seseorang yang bersikap negatif atau tidak menyenangkan, kita bisa menerapkan prinsip Epictetus dengan tidak membiarkan sikap mereka mempengaruhi suasana hati kita. Kita bisa memilih untuk merespons dengan tenang dan sopan.

3. Menghadapi Ketidakpastian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun