Mohon tunggu...
Noer Ashari
Noer Ashari Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Ketik

Mengungkapkan Keresahan Melalui Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Perempuan: Pilar Keberlanjutan Energi di Era Transisi Menuju Masa Depan Lebih Cerah

16 Juni 2024   15:03 Diperbarui: 16 Juni 2024   15:09 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Perempuan dan Energi Keberlanjutan. (Sumber Gambar: pexels.com/Quang Nguyen Vinh)

Jadi, meskipun perempuan punya potensi besar, tantangan-tantangan ini membuat kontribusi mereka kurang terlihat dan kurang maksimal. Padahal, dengan dukungan yang tepat, perempuan bisa jadi agen perubahan yang luar biasa dalam upaya transisi energi menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.

Perempuan dalam Pembangunan Berkelanjutan

1. Edukasi dan Pelatihan

Supaya perempuan bisa lebih terlibat dalam bidang energi baru terbarukan (EBT), penting untuk menyediakan edukasi dan pelatihan khusus buat mereka. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang cukup, perempuan bisa lebih percaya diri dan aktif dalam memanfaatkan dan mengembangkan teknologi energi terbarukan. Misalnya, pelatihan tentang cara membuat panel surya atau biogas dari limbah ternak, pasti akan sangat membantu dan membuka banyak peluang baru.

2. Kebijakan Inklusif

Selain edukasi, kita juga butuh kebijakan yang mendukung keterlibatan perempuan dalam pengambilan keputusan terkait EBT. Pemerintah dan lembaga harus mendorong kebijakan inklusif yang memberikan ruang dan kesempatan bagi perempuan untuk bersuara dan berperan. 

Misalnya, bisa dengan menetapkan kuota partisipasi perempuan dalam proyek-proyek energi terbarukan atau memberikan dukungan finansial dan teknis untuk inisiatif yang dipimpin oleh perempuan.

Banyak contoh sukses perempuan yang sudah berkontribusi signifikan dalam sektor energi terbarukan. Misalnya, ada seorang ibu rumah tangga di desa yang berhasil memimpin proyek instalasi panel surya untuk listrik di desanya. Dengan usahanya, sekarang seluruh desa punya listrik yang stabil dan ramah lingkungan. 

Atau cerita tentang perempuan yang memanfaatkan limbah pertanian untuk membuat biogas, yang tidak hanya mengurangi limbah tapi juga menyediakan energi murah dan bersih untuk komunitasnya. Kisah-kisah ini menunjukkan bahwa dengan dukungan yang tepat, perempuan bisa jadi agen perubahan yang membawa manfaat besar bagi masyarakat dan lingkungan.

Dengan strategi pemberdayaan yang tepat, perempuan bisa memainkan peran yang semakin besar dalam pembangunan berkelanjutan dan transisi energi terbarukan. Dan itu akan membawa kita lebih dekat ke masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Dampak Positif Keterlibatan Perempuan dalam EBT

1. Keberlanjutan dan Kesejahteraan

Keterlibatan perempuan dalam energi baru terbarukan (EBT) punya dampak positif yang besar. Ketika perempuan ikut aktif dalam penggunaan dan pengembangan energi terbarukan, mereka bisa membantu meningkatkan keberlanjutan dan kesejahteraan kolektif. 

Misalnya, dengan menginisiasi proyek-proyek energi bersih di komunitas mereka, perempuan bisa memastikan akses energi yang lebih merata dan berkelanjutan. Ini tidak hanya membuat lingkungan lebih sehat, tapi juga meningkatkan kualitas hidup banyak orang. Saat rumah tangga punya akses energi bersih, mereka jadi bisa menghemat biaya energi dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.

2. Keamanan Energi dan Lingkungan

Perempuan juga berperan penting dalam menciptakan energi yang lebih aman dan ramah lingkungan. Dengan memanfaatkan sumber daya lokal seperti angin, matahari, dan biomassa, perempuan membantu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang polutif dan berisiko tinggi. 

Ini berarti, kita bisa mengurangi emisi karbon dan menjaga kelestarian lingkungan. Misalnya, ketika perempuan memimpin inisiatif pembuatan biogas dari limbah ternak, mereka tidak hanya menyediakan sumber energi bersih, tapi juga mengurangi polusi dan limbah yang mencemari lingkungan. Disamping itu, energi yang dihasilkan lebih aman karena mengurangi risiko kebakaran dan ledakan yang sering terjadi dengan bahan bakar fosil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun