Mohon tunggu...
Noer Ashari
Noer Ashari Mohon Tunggu... Operator - Operator Sekolah

Mengungkapkan Keresahan Melalui Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Benarkah Self Reward adalah Pemborosan?

17 Juni 2024   13:14 Diperbarui: 17 Juni 2024   16:14 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi self reward. (Sumber Gambar: pexels.com/Andrea Piacquadio)

Self reward, atau menghargai diri sendiri setelah mencapai suatu tujuan atau melewati hari yang berat, adalah salah satu topik yang selalu menarik untuk di bahas sampai saat artikel ini dibuat. Banyak orang merasa self reward adalah cara yang baik untuk menjaga motivasi dan kesejahteraan diri. Misalnya, setelah bekerja keras, kita mungkin memberi diri kita hadiah berupa makanan favorit, belanja, atau melakukan hobi yang kita sukai.

Nah, di artikel ini, kita akan coba mengulas apakah self reward ini sebenarnya bisa dibilang sebagai pemborosan atau tidak. Apakah kebiasaan ini malah bikin kita boros atau ada cara yang lebih bijak untuk melakukannya? Mari kita bahas lebih lanjut!

Self reward adalah cara kita memberi hadiah pada diri sendiri setelah mencapai sesuatu atau setelah menghadapi hari yang berat. Contohnya, self reward bisa berupa membeli makanan favorit, berbelanja baju baru, atau menghabiskan waktu untuk hobi yang kita sukai, seperti nonton film atau main game.

Menurut penulis self reward punya banyak manfaat, Pertama, ini bisa meningkatkan motivasi kita. Ketika tahu ada hadiah yang menunggu, kita jadi lebih semangat bekerja atau menyelesaikan tugas. Disamping itu, self reward juga membuat kita merasa lebih bahagia dan puas. Ini adalah bentuk penghargaan pada diri sendiri yang penting untuk kesejahteraan mental kita. Jadi, dengan self reward, kita memberi apresiasi pada usaha dan kerja keras kita sendiri.

Sebelum kita menjudge bahwa self reward itu pemborosan, kita harus tau dulu apa itu pemborosan. 

Nah jadi, pemborosan itu adalah penggunaan sumber daya, seperti uang atau waktu, secara tidak efisien atau tidak perlu. Intinya kita mengeluarkan sesuatu lebih dari yang seharusnya, entah itu uang, waktu, atau energi, untuk hal-hal yang mungkin tidak begitu penting.

Kapan Self Reward Menjadi Pemborosan? 

Self reward bisa jadi pemborosan kalau kita melakukannya terlalu sering atau tanpa perencanaan. Misalnya, kalau tiap kali kita capai hal kecil terus langsung beli barang mahal atau makan di restoran fancy, itu bisa membuat pengeluaran kita jadi tidak terkontrol. Kalau sudah begitu, bisa-bisa uang kita habis sebelum akhir bulan atau malah jadi utang. Self reward seharusnya dilakukan dengan bijak, bukan setiap saat dan bukan tanpa pikir panjang.

Bagaimana Cara Bijak Melakukan Self Reward? 

1. Perencanaan dan Anggaran

Supaya self reward tetap aman buat dompet, kita perlu merencanakannya dengan bijak. Salah satu caranya adalah dengan membuat anggaran khusus untuk self reward. Misalnya, tentukan berapa persen dari penghasilan bulanan yang mau Anda alokasikan untuk self reward. Dengan begitu, Anda bisa menikmati hadiah untuk diri sendiri tanpa mengganggu keuangan utama atau tabungan.

2. Frekuensi dan Keseimbangan

Selain anggaran, penting juga untuk memperhatikan frekuensi self reward. Jangan terlalu sering memberi self reward sampai lupa dengan kebutuhan lainnya. Coba seimbangkan antara kebutuhan sehari-hari, tabungan, dan self reward. Misalnya, berikan self reward untuk pencapaian yang memang signifikan, bukan setiap kali Anda merasa capek atau bosan. Dengan keseimbangan ini, Anda tetap bisa menikmati hasil kerja keras tanpa merasa bersalah atau khawatir soal keuangan.

Kita sudah bahas beberapa hal penting tentang self reward. Pertama, self reward itu bisa meningkatkan motivasi, membuat kita lebih bahagia, dan memberi penghargaan pada diri sendiri. Tapi, self reward juga bisa jadi pemborosan kalau dilakukan terlalu sering atau tanpa perencanaan yang baik. Maka dari itu, penting untuk merencanakan dan mengatur anggaran khusus untuk self reward, serta memastikan frekuensinya seimbang dengan kebutuhan lainnya.

Jadi, self reward itu bukan pemborosan kalau dilakukan dengan bijak dan terencana. Kuncinya adalah keseimbangan dan tanggung jawab. Dengan merencanakan self reward dan menjaga agar tidak terlalu sering, kita bisa menikmati hasil kerja keras tanpa khawatir soal keuangan. Nikmati self reward Anda dengan smart, dan Anda bisa tetap bahagia tanpa harus boros!

Terakhir, ada lima tips tambahan, buat Anda yang punya budget tidak terlalu banyak alias pas-pasan tapi ingin melakukan self reward:

Pertama, Batasi Self Reward untuk Pencapaian Besar. Simpan self reward untuk pencapaian yang benar-benar berarti, bukan untuk setiap hal kecil. Misalnya, rayakan setelah menyelesaikan proyek besar atau mencapai target penting.

Kedua, Pilih Bentuk Self Reward yang Hemat. Tidak semua self reward harus mahal. Cari alternatif yang lebih hemat tapi tetap menyenangkan, seperti menikmati waktu luang dengan hobi favorit, jalan-jalan di taman, atau menonton film di rumah.

Ketiga, Buat Anggaran Khusus. Sisihkan sebagian kecil dari penghasilan Anda khusus untuk self reward. Dengan anggaran yang sudah ditentukan, Anda bisa menikmati self reward tanpa merasa bersalah atau mengganggu kebutuhan utama.

Keempat, Jadwalkan Self Reward. Tentukan kapan Anda akan memberikan self reward, misalnya sebulan sekali atau setelah melakukan sesuatu yang hebat menurut Anda. Dengan begitu, Anda bisa lebih disiplin dan terhindar dari pemborosan yang tidak perlu.

Kelima, Manfaatkan Diskon dan Promo. Kalau self reward Anda berupa barang atau kegiatan berbayar, coba manfaatkan diskon dan promo. Ini bisa membantu Anda tetap hemat tanpa harus mengorbankan kesenangan.

Dengan lima tambahan tips ini, Anda bisa menikmati self reward tanpa harus khawatir soal keuangan. Jadi, tetap bisa bahagia dan semangat tanpa harus boros!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun