Mohon tunggu...
Noer Ashari
Noer Ashari Mohon Tunggu... Lainnya - Kepala Tata Usaha

Mengungkapkan Keresahan Melalui Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

"Kerja di Mana?", Pertanyaan Sepele dengan Makna Mendalam

7 Mei 2024   14:01 Diperbarui: 7 Mei 2024   19:15 2297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Wah, dia pasti sukses nih.” Atau sebaliknya, kalo jawabannya kurang ‘wah’, bisa jadi orang yang nanya langsung mikir, “Hmm, oke, berarti dia di level yang sama atau mungkin di bawah saya.”

Nah, dari situ kita bisa melihat, kalau pertanyaan ini bisa jadi alat untuk menentukan siapa yang ‘di atas’ dan siapa yang ‘di bawah’ dalam hierarki sosial. Padahal, sebenarnya setiap kerjaan itu penting dan punya nilai masing-masing, tidak peduli itu kerja di mana atau posisinya apa.

Apa perbandingan antara minat terhadap pekerjaan seseorang dengan keinginan untuk mengetahui status sosial? 

Kita coba bandingkan antara rasa penasaran kita tentang kerjaan seseorang dengan keinginan kita untuk tahu status sosial mereka. Jadi, kalau kita bertanya seseorang tentang kerjaannya, sebenernya bisa jadi kita memang tertarik dengan apa yang mereka lakukan sehari-hari. Tapi, kadang-kadang juga, pertanyaan itu bisa jadi cara halus untuk ‘mengukur’ mereka.

Misalnya, kalau kita dengar seseorang kerja di tempat yang keren atau jabatan yang tinggi, langsung saja kita berasumsi, Wah, pasti dia sukses dan punya gaji gede. Ini menunjukkan kalau kita tidak hanya penasaran dengan pekerjaan mereka, tapi juga dengan ‘level’ mereka di masyarakat.

Di sisi lain, kalau kita dengar jawaban yang mungkin tidak se-wow itu, bisa jadi kita bahkan berpikir, 

“Oh, berarti dia biasa aja nih,” atau “saya lebih oke dong dari dia.” 

Nah, ini yang membuat pertanyaan tentang pekerjaan itu jadi seperti alat untuk menentukan status sosial.

Padahal, yang namanya pekerjaan itu macam-macam, dan setiap pekerjaan punya nilai dan fungsinya masing-masing. Jadi, sebenarnya tidak adil kalau kita hanya menilai orang dari pekerjaannya saja. Kita harusnya lebih fokus ke apa kontribusi mereka dan bagaimana mereka menikmati pekerjaan mereka, daripada hanya melihat dari segi status sosial.

Apa dampak psikologis dari efek pertanyaan ini terhadap persepsi diri dan harga diri? 

Pertanyaan “Kerja di mana?” ini bisa punya dampak psikologis yang cukup dalam. Kalau kita ditanya pertanyaan ini, terkadang bisa membuat kita refleksi tentang diri kita sendiri. Misalnya, kalau kita bangga dengan pekerjaan kita, kita bisa jadi lebih percaya diri ketika menjawab. Tapi, kalau kita lagi tidak terlalu happy atau merasa kerjaan kita kurang ‘wah’, pertanyaan ini bisa membuat kita down atau malu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun