Mohon tunggu...
Noer Ashari
Noer Ashari Mohon Tunggu... Lainnya - Kepala Tata Usaha

Mengungkapkan Keresahan Melalui Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Dampak Negatif Memberikan Beban Kerja Berlebihan pada Karyawan yang Produktif

16 Maret 2024   05:47 Diperbarui: 16 Maret 2024   05:52 1217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Beban Kerja Berlebihan. (Sumber Gambar: pexels.com/Kampus Production)

Karyawan yang produktif merupakan aset berharga bagi perusahaan. Mereka mampu menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan efisien, menghasilkan output berkualitas tinggi, dan berkontribusi pada kesuksesan perusahaan secara keseluruhan.

Namun, ironisnya, karyawan yang produktif ini sering kali dibebani dengan lebih banyak pekerjaan dibandingkan dengan rekan-rekan mereka yang kurang produktif. Hal ini dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, baik bagi karyawan itu sendiri maupun bagi perusahaan.

Artikel ini dibuat bertujuan untuk membahas dampak negatif dari memberikan beban kerja berlebihan kepada karyawan yang produktif. Kita akan menguraikan berbagai konsekuensi yang dapat ditimbulkan, seperti burnout, penurunan kualitas kerja, dan turnover karyawan.

 Apa itu beban kerja berlebihan?

Menurut sumber dari serupa.id dan blogliveaman.com. Beban kerja berlebihan, atau dikenal juga dengan istilah “work-overload”, adalah kondisi di mana seorang karyawan diberikan sejumlah tugas yang harus diselesaikan dalam waktu tertentu, dan tuntutan tersebut melebihi kemampuan individu tersebut.

Beban kerja berlebihan ini tidak hanya melibatkan jumlah tugas atau pekerjaan saja, tetapi juga melibatkan pengerahan sumber daya dan penetapan jangka waktu. Jika seorang pekerja mampu menyelesaikan dan menyesuaikan diri terhadap sejumlah tugas yang diberikan, maka hal tersebut tidak menjadi suatu beban kerja. Namun, jika pekerja tidak berhasil, maka tugas dan kegiatan tersebut menjadi suatu beban kerja.

Beban kerja berlebihan ini dapat berpengaruh terhadap kinerja karyawan, baik dari segi fisik maupun mental. Maka dari itu, beban kerja merupakan salah satu aspek yang harus diperhatikan oleh setiap perusahaan, karena beban kerja berpengaruh terhadap karyawan dalam meningkatkan produktivitas dan merasakan kenyamanan dalam bekerja.

Contoh-contoh situasi beban kerja berlebihan:

Pertama, Tidak menikmati waktu senggang atau hari libur tanpa kecemasan dan rasa bersalah. Anda merasa harus selalu bekerja dan tidak bisa menikmati waktu luang Anda. Ini penting karena waktu istirahat dan relaksasi sangat penting untuk pemulihan mental dan fisik.

Kedua, Pekerjaan yang dikerjakan sebenarnya tidak selesai atau hanya sedikit yang benar-benar selesai. Anda merasa pekerjaan Anda tidak pernah selesai dan selalu ada tugas baru yang muncul. Ini menunjukkan bahwa Anda mungkin tidak dapat mengelola waktu dan tugas Anda dengan efektif.

Ketiga, Merasa seperti tidak dapat menjalani kehidupan biasa karena stres terkait pekerjaan. Anda merasa pekerjaan Anda mengganggu kehidupan pribadi Anda. Ini adalah tanda bahwa pekerjaan Anda mungkin sudah mulai mempengaruhi kesejahteraan Anda secara keseluruhan.

Keempat, Merasa terpisah dari teman dan keluarga. Anda merasa tidak memiliki waktu untuk bersosialisasi dengan teman dan keluarga. Hubungan sosial adalah bagian penting dari kehidupan yang seimbang dan dapat memberikan dukungan emosional yang sangat dibutuhkan.

Bagaimana beban kerja berlebihan dapat mempengaruhi kinerja dan produktivitas karyawan?

Menurut sumber dari staffany.idgreatnusa.com dan siker.id Beban kerja berlebihan dapat memiliki dampak negatif yang signifikan pada karyawan yang produktif. Berikut adalah empat dampak yang mungkin terjadi:

Pertama, Penurunan Produktivitas. Beban kerja yang berlebihan dapat mengakibatkan penurunan produktivitas karyawan. Karyawan yang memiliki beban kerja yang berlebihan sering kurang produktif.

Kedua, Peningkatan Tingkat Stres. Beban kerja yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan tingkat stres pada karyawan. Stres ini dapat berdampak pada kesehatan fisik dan mental karyawan, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kinerja mereka.

Ketiga, Peningkatan Tingkat Kesalahan. Ketika karyawan merasa terbebani oleh beban kerja yang berlebihan, mereka mungkin lebih cenderung membuat kesalahan dalam pekerjaan mereka. Kesalahan ini dapat berdampak pada kualitas kerja dan dapat merusak reputasi perusahaan.

Keempat, Penurunan Motivasi dan Keterlibatan. Jika karyawan merasa terus-menerus diberi beban kerja yang berlebihan tanpa pengakuan atau penghargaan yang sesuai, mereka mungkin kehilangan motivasi dan keinginan untuk memberikan yang terbaik. Hal ini dapat berdampak negatif pada produktivitas dan loyalitas karyawan terhadap perusahaan.

Menurut sumber dari halodoc.com dan hellosehat.com. Beban kerja berlebihan dapat memiliki dampak yang signifikan baik secara psikologis maupun fisik pada karyawan. Berikut adalah beberapa dampak tersebut:

Dampak Psikologis:

  • Gangguan Kecemasan: Beban pekerjaan yang berlebihan dapat menyebabkan seseorang merasa terlalu khawatir tentang hal-hal yang tidak pasti, yang kemudian membuat mereka merasa gelisah dan sedih sepanjang hari.
  • Depresi: Seseorang yang selalu kelelahan akan sering merasa putus asa dan tidak bahagia. Selain itu, keinginan dan dorongan untuk melakukan aktivitas akan menurun.
  • Mudah Marah: Seseorang biasanya menjadi lebih mudah marah ketika mereka kelelahan.
  • Menghindari Aktivitas dengan Orang Lain: Beban kerja yang berlebihan dapat membuat seseorang merasa terisolasi dan cenderung menghindari interaksi sosial.

Dampak Fisik:

  • Kesulitan Tidur: Beban kerja yang berlebihan dapat mengganggu pola tidur, mengurangi waktu untuk berolahraga, dan menyebabkan pola makan yang tidak sehat.
  • Kelelahan Kronis: Beban kerja yang berlebihan dapat menyebabkan kelelahan kronis, kurang energi, dan penurunan sistem kekebalan tubuh.
  • Masalah Kesehatan Fisik: Beban kerja berlebihan dapat menyebabkan masalah kesehatan fisik seperti sakit kepala, gangguan pencernaan.

Maka dari itu, penting bagi perusahaan untuk mengelola beban kerja karyawan dengan baik untuk mencegah dampak negatif ini dan memastikan bahwa karyawan tetap produktif dan terlibat dalam pekerjaan mereka.

Ini adalah salah satu studi kasus yang bersumber dari Studi Kasus di Jepang:

Sebuah studi di Jepang menemukan bahwa karyawan yang bekerja lebih dari 80 jam per minggu memiliki risiko kematian akibat stroke 2,5 kali lebih tinggi daripada karyawan yang bekerja 40 jam per minggu.

Dari studi kasus di atas, dapat dilihat bahwa beban kerja berlebihan dapat berdampak negatif pada karyawan yang produktif.

Apa strategi dan tips untuk mengatasi dan mencegah beban kerja berlebihan?

Berikut adalah tiga hal yang paling penting dalam mengatasi dan mencegah beban kerja berlebihan:

Pertama, Tentukan Prioritas. Menentukan prioritas adalah langkah penting pertama dalam mengelola beban kerja. Anda harus dapat mengidentifikasi tugas mana yang paling penting dan mendesak, dan fokus pada penyelesaian tugas tersebut terlebih dahulu.

Kedua, Pahami Batas Kemampuan Anda. Memahami batas kemampuan Anda sangat penting. Jangan ragu untuk mengatakan “tidak” jika Anda merasa bahwa tugas yang diberikan kepada Anda melebihi kapasitas Anda.

Ketiga, Luangkan Waktu untuk Diri Sendiri. Luangkan waktu untuk diri sendiri dan lakukan aktivitas yang Anda sukai. Ini akan membantu Anda merasa lebih rileks dan mengurangi stres.

Itulah mengapa betapa pentingnya keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.  Karena keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, atau yang sering disebut dengan “work-life balance”, adalah suatu kondisi di mana seseorang mampu mengatur waktu dan energi antara pekerjaan dan kehidupan pribadi mereka dengan baik. Menurut sumber dari lifestyle.kompas.com dan aladokter.com. Ada empat alasan mengapa keseimbangan ini sangat penting:

Pertama, Mencegah Kelelahan dan Burnout. Dengan menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, seseorang dapat mencegah kelelahan dan burnout yang disebabkan oleh beban kerja yang berlebihan.

Kedua, Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental. Keseimbangan kerja dan kehidupan pribadi dapat membantu menjaga kesehatan fisik dan mental. Jika seseorang terlalu fokus pada pekerjaan dan mengabaikan kehidupan pribadinya, hal ini dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental mereka.

Ketiga, Meningkatkan Produktivitas. Seseorang yang memiliki keseimbangan kerja dan kehidupan pribadi yang baik cenderung lebih produktif dalam pekerjaannya. Mereka memiliki energi dan motivasi yang lebih baik untuk menyelesaikan tugas-tugas mereka.

Keempat, Meningkatkan Kualitas Hidup. Dengan menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, seseorang dapat menikmati hidup mereka dengan lebih baik. Mereka memiliki waktu untuk bersantai, menikmati hobi, dan menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman.

Maka dari itu, penting bagi setiap individu untuk mencari dan menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi mereka. Ini bukan hanya tentang pembagian waktu yang adil antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, melainkan tentang merasa puas dan bahagia di kedua aspek kehidupan tersebut.

Beban kerja berlebihan pada karyawan yang produktif dapat membawa dampak negatif yang signifikan bagi kesehatan fisik dan mental mereka, serta kinerja perusahaan. Dampak ini termasuk penurunan produktivitas, stres, kelelahan, burnout, dan turnover karyawan.

Penting bagi perusahaan untuk mengelola beban kerja karyawan dengan baik dan menciptakan budaya kerja yang mendukung keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.

Karyawan yang produktif adalah aset berharga bagi perusahaan. Dengan menjaga kesehatan dan kesejahteraan mereka, perusahaan dapat memastikan bahwa mereka dapat terus berkontribusi pada kesuksesan perusahaan. 

Keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi sangat penting untuk kesehatan, kebahagiaan, dan kesuksesan Anda. Jangan abaikan tanda-tanda beban kerja berlebihan dan ambil langkah-langkah untuk melindungi diri Anda.

Bicaralah dengan atasan Anda tentang beban kerja Anda dan bagaimana hal itu memengaruhi Anda. Ingatlah bahwa Anda berhak untuk memiliki kehidupan yang sehat dan bahagia di luar pekerjaan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun