Era digital membawa perubahan signifikan dalam cara kita hidup, termasuk cara kita mengonsumsi informasi. Kini, dengan akses internet yang mudah, kita dibombardir dengan informasi tanpa henti.
Meskipun akses informasi yang mudah memiliki banyak manfaat, namun hal ini juga dapat membawa dampak negatif pada kesehatan mental.
Paparan informasi yang berlebihan, terutama berita negatif dan konten media sosial yang memicu kecemasan, dapat meningkatkan stres, depresi, dan kecemasan.
Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk membatasi informasi yang kita konsumsi dan menerapkan strategi untuk melindungi kesehatan mental di era digital.
Di dalam artikel ini akan sama-sama kita bahas beberapa strategi yang dapat membantu Anda dalam menyaring informasi dan menjaga kesehatan mental Anda.
Bagaimana Informasi Berlebihan Mempengaruhi Kesehatan Mental?
Informasi berlebihan, sering disebut sebagai “overload informasi”, dapat mempengaruhi kesehatan mental dengan berbagai cara:
Pertama, kecemasan dan stres. Informasi berlebihan dapat menyebabkan perasaan cemas, merasa kewalahan, dan kelelahan mental. Misalnya, berita yang berlebihan tentang pandemi atau bencana dapat menimbulkan stres yang berhubungan dengan berita tersebut.
Kedua, kesulitan dalam mengambil keputusan. Dengan begitu banyaknya informasi yang tersedia, seseorang mungkin merasa sulit untuk membuat keputusan atau merasa tidak yakin tentang keputusan yang telah diambil.
Ketiga, dampak negatif pada Perilaku kesehatan. Informasi kesehatan yang salah atau menyesatkan, yang sering kali tersebar luas selama wabah atau bencana, dapat mempengaruhi perilaku kesehatan seseorang secara negatif. Misalnya, informasi yang salah tentang vaksin dapat meningkatkan keraguan tentang vaksin.