Mohon tunggu...
Noer Ashari
Noer Ashari Mohon Tunggu... Operator - Operator Madrasah Tsanawiyah

Operator Madrasah : - Operator data EMIS (Education Management Information System) - Operator data Simpatika Kemenang - Operator E-RKAM BOS Kemenag - Operator Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus - Teknisi ANBK dari Tahun 2017 s.d sekarang (dulu masih UNBK namanya) Mencoba untuk menuangkan keresahannya melalui artikel di Kompasiana, tapi lebih banyak tema yang diluar dari konteks pekerjaan. More info: asharinoer9@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Hukum 16 dari Buku The 48 Laws of Power: Pergunakan Ketidakhadiran Anda untuk Meningkatkan Respek dan Penghormatan

19 Januari 2024   11:12 Diperbarui: 25 Januari 2024   10:16 1593
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Seseorang yang sedang menyendiri. (Sumber Gambar: pexels.com/Lukas Rychvalsky)

Buku The 48 Laws of Power karya Robert Greene adalah salah satu buku tentang kekuasaan yang paling populer di dunia. Buku ini berisi 48 hukum yang dapat membantu seseorang untuk meraih dan mempertahankan kekuasaan.

Salah satu hukum yang tercantum dalam buku tersebut adalah hukum 16: Pergunakan Ketidakhadiran Anda untuk Meningkatkan Respek dan Penghormatan. Hukum ini menyatakan bahwa ketidakhadiran seseorang dapat membuatnya tampak lebih misterius dan menarik. Hal ini dapat membuat orang lain semakin penasaran dan menghormatinya.

Dalam ulasan kali ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang hukum 16 ini. Kita akan melihat bagaimana hukum ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk meningkatkan respek dan penghormatan dari orang lain.

Hukum 16 menyatakan bahwa ketidakhadiran seseorang dapat membuatnya tampak lebih misterius dan menarik. Hal ini karena orang lain tidak memiliki cukup informasi tentang dirinya. Akibatnya, orang lain akan semakin penasaran dan ingin tahu lebih banyak tentangnya.

Misalnya, jika seorang pemimpin sering tidak terlihat di depan umum, orang-orang akan mulai bertanya-tanya apa yang dia lakukan dan apa yang dia pikirkan. Hal ini dapat membuat pemimpin tersebut tampak lebih berkuasa dan misterius.

Ketidakhadiran juga dapat membuat seseorang tampak lebih berharga. Hal ini karena orang lain akan menganggap bahwa orang tersebut terlalu sibuk atau penting untuk menghabiskan waktu bersama mereka.

Misalnya, jika seorang teman sering tidak bisa meluangkan waktu untuk Anda, Anda mungkin akan mulai menghargainya lebih. Anda akan menyadari bahwa dia adalah orang yang sibuk dan penting.

Hukum 16 dari buku The 48 Laws of Power oleh Robert Greene telah ada selama berabad-abad. Salah satu contoh paling awal dari hukum ini adalah cerita tentang Deioces, seorang hakim dari Media, sebuah kerajaan kuno di Iran.

Deioces adalah seorang hakim yang adil dan bijaksana. Dia dihormati oleh rakyatnya, tetapi dia juga takut akan kekuasaan mereka. Dia khawatir bahwa mereka akan mencoba untuk menggulingkannya, jadi dia memutuskan untuk menggunakan hukum 16 untuk meningkatkan kehormatannya dan memperkuat kekuasaannya.

Deioces mulai menghilang dari publik. Dia jarang terlihat di depan umum, dan dia tidak pernah berbicara kepada siapa pun tentang rencananya. Hal ini membuat orang-orang semakin penasaran dan menghormatinya. Mereka mulai percaya bahwa dia adalah orang yang misterius dan penting.

Setelah beberapa waktu, Deioces menjadi begitu berkuasa sehingga dia bisa menggulingkan raja Media dan mendirikan kerajaannya sendiri. Dia memerintah selama lebih dari 50 tahun, dan dia dikenal sebagai salah satu raja paling bijaksana dan adil di dunia kuno.

Bagaimana ketidakhadiran Deioces meninggalkan pertanyaan besar dalam sistem peradilan mereka dan bagaimana orang-orang sangat merindukannya?

Ketidakhadiran Deioces meninggalkan pertanyaan besar dalam sistem peradilan Media karena dia adalah seorang hakim yang adil dan bijaksana. Dia dikenal karena keadilannya dan kemampuannya untuk menyelesaikan perselisihan dengan cara yang adil dan memuaskan semua pihak.

Ketika Deioces menghilang, orang-orang mulai bertanya-tanya apa yang terjadi padanya. Mereka khawatir bahwa dia telah dibunuh atau ditangkap oleh musuh-musuhnya.

Ketidakhadiran Deioces juga menyebabkan ketidakpastian dalam sistem peradilan. Orang-orang tidak tahu siapa yang akan menggantikan Deioces sebagai hakim. Mereka juga tidak tahu apakah hakim baru akan sama adilnya dengan Deioces.

Ketidakpastian ini menyebabkan banyak masalah dalam masyarakat Media. Perselisihan sering kali tidak diselesaikan dengan cara yang adil, dan orang-orang mulai kehilangan kepercayaan pada sistem peradilan.

Orang-orang sangat merindukan Deioces karena dia adalah seorang pemimpin yang adil dan bijaksana. Dia telah membawa stabilitas dan kemakmuran ke Media, dan orang-orang tidak yakin siapa yang akan menggantikannya.

Ketika Deioces akhirnya kembali, orang-orang sangat senang. Mereka menyambutnya kembali sebagai penyelamat mereka.

Deioces kembali ke Media dengan kekuatan yang lebih besar daripada sebelumnya. Dia menggulingkan raja Media dan mendirikan kerajaannya sendiri. Dia memerintah selama lebih dari 50 tahun, dan dia dikenal sebagai salah satu raja paling bijaksana dan adil di dunia kuno.

Kisah Deioces adalah contoh bagaimana ketidakhadiran seseorang dapat memiliki dampak yang besar. Ketidakhadiran Deioces menyebabkan ketidakpastian dan kekacauan dalam masyarakat Media. Ketika dia akhirnya kembali, orang-orang sangat merindukannya dan menyambutnya kembali sebagai penyelamat mereka.

Bagaimana kehadiran yang terlalu sering dapat membuat kita tampak biasa saja?

Pada umumnya, manusia cenderung menyukai hal-hal yang baru dan menarik. Hal ini karena otak kita dirancang untuk mencari informasi dan pengalaman baru. Ketika kita melihat sesuatu yang baru, otak kita akan melepaskan dopamin, hormon yang menyebabkan kita merasa senang dan puas.

Hal ini juga berlaku dalam hal interaksi sosial. Ketika kita bertemu seseorang yang baru, kita akan cenderung lebih tertarik padanya daripada seseorang yang sudah kita kenal lama. Hal ini karena kita memiliki lebih banyak informasi untuk diproses tentang seseorang yang baru.

Oleh sebab itu, jika kita ingin membuat diri kita tampak lebih menarik dan menonjol, kita perlu menghindari berada di depan orang lain terlalu sering. Ketika kita terlalu sering terlihat, orang lain akan mulai menganggap kita biasa saja.

Tentu saja, kehadiran yang terlalu sering tidak selalu membuat kita tampak biasa saja. Hal ini tergantung pada situasi dan konteksnya. Misalnya, seorang guru yang selalu hadir di kelas akan dianggap sebagai guru yang baik dan bertanggung jawab.

Namun, secara umum, kehadiran yang terlalu sering dapat membuat kita tampak biasa saja. Maka dari itu, penting untuk menjaga keseimbangan antara kehadiran dan ketidakhadiran. Kita perlu membuat diri kita tampak misterius dan menarik agar orang lain tetap penasaran dan menghargai kita.

Hukum 16 ini bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari, contohnya seperti: dalam hubungan pertemanan, dalam lingkaran pertemanan tentu saja kita pasti sangat sering berkumpul dengan teman-teman kita. Akan tetapi, pernahkah Anda berpikir jika Anda selalu hadir (tidak pernah absen) dalam pertemanan; hadir dalam artian nongkrong, ngopi bareng, dan lain-lain? Anda terlihat seperti tidak punya kegiatan lain selain bersama teman Anda?

Yap, cobalah sesekali tidak menghadiri pertemuan tersebut; lakukanlah kegiatan yang positif selain nongkrong bareng teman Anda. Contoh, misalnya, Anda bisa izin dengan alasan ingin belajar melatih kemampuan Anda atau hal lainnya. Nah, dari ketidakhadiran Anda itu, teman-teman Anda mulai berpikir bahwa Anda mulai menjadi orang yang menarik dan misterius. Jika Anda sering melakukan hal itu, Anda perlahan mulai dihormati atas kehadiran Anda dalam lingkaran pertemanan Anda.

Hukum 16 dari buku The 48 Laws of Power oleh Robert Greene menyatakan bahwa ketidakhadiran seseorang dapat membuatnya tampak lebih misterius dan menarik. Hal ini dapat membuat orang lain semakin penasaran dan menghormatinya.

Untuk menerapkan hukum ini dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat melakukan tiga hal ini:

Pertama, jangan terlalu sering terlihat di tempat yang sama. Cobalah untuk bervariasi tempat yang Anda kunjungi.

Kedua, jangan selalu mengatakan ya untuk setiap permintaan. Bersikaplah selektif dalam memilih kegiatan yang Anda ikuti.

Ketiga, biarkan orang lain penasaran tentang Anda. Jangan terlalu terbuka tentang diri Anda.

Dengan menerapkan hukum 16, kita dapat membuat diri kita tampak lebih misterius, menarik, dan berharga.

Hukum 16 adalah salah satu hukum yang paling penting dalam buku The 48 Laws of Power. Hukum ini dapat digunakan untuk meningkatkan respek dan penghormatan dari orang lain dalam berbagai situasi.

Jika Anda ingin menjadi orang yang lebih menarik dan dihormati, cobalah untuk menerapkan hukum 16 dalam kehidupan sehari-hari Anda. Penulis pun belajar dari buku ini, untuk mencoba menerapkan hukum 16 ini dalam kehidupan sehari-hari. 

Jika teman-teman kompasianer tertarik dengan buku The 48 Laws of Power, teman-teman bisa mendapatkannya di sini.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun