Â
Pendidikan adalah landasan yang kokoh bagi masa depan suatu bangsa. Dalam upaya memperkuat fondasi pendidikan di Indonesia, rencana Program Ganjar-Mahfud untuk menaikkan gaji guru hingga 30 juta telah menjadi sorotan utama dalam ranah kebijakan pendidikan negara ini. Sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, guru memiliki peran yang sangat vital dalam membentuk generasi penerus bangsa. Namun, seringkali mereka diperhadapkan pada tantangan ekonomi yang menghambat dedikasi mereka dalam menjalankan tugas mulia ini.Â
Dalam artikel ini kita akan memperkenalkan rencana ambisius yang diusung oleh Program Ganjar-Mahfud. Masyarakat Indonesia, terutama para pendidik dan orang tua murid, menanti-nantikan perubahan signifikan yang dijanjikan oleh program ini. Namun, di tengah optimisme tersebut, timbul pula pertanyaan kritis:Â
Apakah rencana ini hanyalah janji politik ataukah sebuah langkah nyata menuju peningkatan kesejahteraan para guru?
Mari sama-sama kita menjelajahi secara mendalam rencana Program Ganjar-Mahfud yang bertujuan mengangkat martabat guru-guru Indonesia melalui peningkatan gaji. Kita akan merinci proposal tersebut, mengulas sumber dana yang dijanjikan, serta menganalisis apakah rencana ini sesuai dengan realitas keuangan negara kita. Mari bersama-sama mengupas tuntas rencana ambisius ini, mencari jawaban apakah impian guru-guru Indonesia untuk mendapatkan penghargaan yang sepadan dengan dedikasi mereka akan menjadi kenyataan atau hanya sekadar impian di ufuk mata.
Pasangan calon presiden-wakil presiden Ganjar Pranowo dan Mahfud MD berkomitmen untuk meningkatkan gaji guru hingga mencapai Rp30 juta rupiah. Ganjar Pranowo sendiri pernah menyatakan bahwa gaji seorang guru yang layak adalah sekitar Rp30 juta per bulan. (Sumber: economy.okezone.com).
Menurut Ganjar Pranowo, seorang calon presiden Indonesia, gaji guru akan dinaikkan hingga Rp30 juta sebagai bagian dari penghormatan terhadap profesi guru. Kenaikan gaji tersebut akan dilakukan secara bertahap.
Ganjar mengatakan, kenaikan gaji tersebut akan dilakukan secara bertahap. Terlebih, peran guru akan sangat penting di saat Indonesia mendapatkan bonus demografi.
"Karena satu mendapat bonus demografi, itu yang harus kita kelola dengan baik untuk investasi pendidikan harus besar di sana. Pendidikan yang bagus di samping ifrastruktur, gurunya juga harus bagus. Gurunya juga mesti diperhatikan," ujar Ganjar di Djakarta Theater, Jakarta Pusat Minggu (17/9/2023).
(Sumber: Okenews).