Pernah melihat orang-orang di sekitar Anda yang terlalu fanatik kepada satu golongan partai politik tertentu? Contoh misalnya begini “ kalau tidak mencoblos partai ini Anda bukan orang yang Nasionalis atau, kalau Anda tidak memilih partai ini berarti ke imanan Anda patut di pertanyakan “ kurang lebih seperti itu. Pernah tidak? Pasti pernah dong, iya kan?
Fanatik sebenarnya tidak hanya berlaku kepada golongan partai politik saja, namun bisa juga fanatik kepada golongan yang lain selain partai politik, contohnya fanatik kepada ajaran si A, fanatik kepada aliran B, kalau di luar dari ajaran A dan B di anggap menyimpang oleh orang yang fanatik tersebut. Seperti itu lah kira-kira,
Sebelum panjang lebar ke sana kemari, mari kita cari tahu dulu apa itu fanatik dan apa itu golongan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), fanatik adalah suatu keyakinan untuk meyakini ajaran atau kepercayaan dengan kuat. Fanatik atau fanatisme merupakan sebuah fenomena penting dalam budaya modern, pemasaran, serta realitas pribadi dan sosial di masyarakat. Sumber: Â (bola.com).
My Opinion, fanatik itu singkatnya berarti meyakini dengan seyakin yakin-yakinnya tanpa ada keraguan sedikit pun tentang suatu ajaran atau kepercayaan tertentu.
Sedangkan yang dimaksud Golongan adalah kelompok-kelompok yang ada di dalam masyarakat yang didasarkan pada kesamaan kepentingan maupun tujuan. Sumber: (Brainly.co.id).
Sudah sangat jelas ya, bahwa golongan itu adalah sekelompok orang di dalam masyarakat yang mempunyai kesamaan, kepentingan dan tujuan yang sama.
Jadi yang dimaksud dengan fanatik terhadap golongan partai politik adalah orang yang sangat percaya dan yakin kepada sekelompok orang karena memiliki kecenderungan kesamaan, entah itu kesamaan dalam ideologi, pemikiran, gagasan dan lain-lain.
Biasanya orang yang sangat fanatik terhadap satu partai politik tertentu itu mudah kecewa jika partainya itu kadang berbeda pandangan pendapat dengannya.