Pejabat negara, terutama menteri keuangan dan pihak-pihak terkait, bertanggung jawab untuk merancang dan mengelola anggaran negara atau daerah. Ini termasuk alokasi dana untuk sektor-sektor seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan lainnya. Dan juga wajib memastikan apakah Anggaran itu sesuai maupun tepat sasaran.
5.Pemberian Layanan Publik
Yang mesti diingat oleh seorang pejabat ialah Pelayan Publik atau Pelayan Rakyat, pejabat itu melayani bukan dilayani. Pejabat Negara  bertanggung jawab untuk menyediakan layanan publik kepada warganya, seperti pendidikan, perawatan kesehatan, transportasi, dan keamanan. Pejabat negara harus memastikan bahwa setiap layanan berjalan dengan lancar dan efisien.
Selain kata “ Pemahaman Nenek Lu “ yang viral di media online, pejabat yang satu ini pernah suatu ketika dibilang anjing karena permasalan Masalah Pembahasan Anggaran DKI Jakarta. Namun pejabat ini menanggapinya dengan santuy mengibaratkan dirinya sebagai anjing galak penjaga rumah yang siap mati mengamankan harta yang ada dirumahnya apabila ada maling yang mencoba mencurinya. Sumber: (jakartabisnis.com)
6.Perwakilan dan Kepentingan Masyarakat
Pejabat negara adalah perwakilan masyarakat yang dipilih atau ditunjuk untuk memajukan kepentingan masyarakat secara keseluruhan. Mereka harus mendengarkan masukan dari warga dan rakyatnya.
Jadi keputusan dan kebijakan yang ia ambil harus berdasarkan kepentingan rakyat, bukan kepentingan pribadi, keluarganya, kelompoknya maupun partainya sekalipun.
Atas dasar keenam faktor ini, dari pengambil keputusan hingga mewakili kepentingan rakyat, wajar nggak sih kalau pejabat negara yang membela rakyatnya itu, emosinya meledak saat melihat kebijakan yang merugikan warganya? Silakan jawab di dalam hati di kolom komentar juga boleh.
Jadi kesimpulannya, Sopan Santun di Negeri ini memang harus diutamakan karena budaya kita adalah budaya yang sangat menjunjung tinggi sopan santun.
Tetapi apakah Sopan Santun itu juga berlaku untuk yang akan melakukan korupsi atau bahkan untuk yang korupsi sekalipun?
Penulis jadi teringat kembali oleh seorang Tik Toker yang bernama Bima Yudho yang mengkritik Pejabat Negara di tempat di mana ia dilahirkan.Â
Ternyata sosok Bima Yudho tidak jauh dari sang ayah yang ketika video anaknya itu viral di jagat media sosial, sang ayah membela anaknya dengan berkataÂ
"Gini apa artinya orang itu baik sopan santun tapi berkorupsi, dia berbicara dengan kotor tapi tidak korupsi dia jujur, logis, tegas, berani, bagaimana, ini yang saya tanyakan," tegas Juliman (Ayah Bima). Sumber: (intipseleb.com)
Untuk saat ini menurut penulis, kita membutuhkan sosok pejabat negara yang tegas, berani, logis dan jujur.