Meskipun kedua tim memiliki penguasaan bola yang relatif seimbang (46% untuk Burnley dan 54% untuk Spurs), perbedaan terletak pada serangan yang tepat sasaran.Â
Tottenham memiliki efisiensi pertahanan yang lebih baik.
Burnley mampu melepaskan 16 tembakan ke arah gawang, hanya 4 tembakan yang tepat sasaran dan 2 diantaranya menjadi gol.
Sedangkan Spurs melepaskan tembakan lebih banyak, yaitu dengan 20 tembakan ke gawang, 10 tepat sasaran dan 5 diantaranya dapat dikonversikan menjadi gol.Â
Burnley sebenarnya mencetak gol lebih dulu melalui Lyle Foster pada menit keempat.Â
Tapi keunggulan itu tidak bertahan lama, sebelum turun minum Burnley kecolongan 2 gol dari Tottenham Hotspur.
Hasil buruk ini membuat Burnley menempati posisi terbawah klasemen Premier League dengan nilai nol.Â
Vincent Kompany mungkin perlu mempertimbangkan kembali filosofi permainannya yang sangat menyerang, yang belum memberikan poin bagi timnya dalam tiga pertandingan pertamanya di Premier League.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H