Mohon tunggu...
Noeradji Prabowo
Noeradji Prabowo Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

Konsultan manajemen dengan pengalaman membantu berbagai industri/jasa perusahaan di Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tantangan-6: Kepemimpinan yang Baik vs Buruk

17 Maret 2024   09:36 Diperbarui: 24 Maret 2024   11:41 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Elevate Your Leadership: A 30-Day Challenge -- Nina Da Cruz (https://s.id/1ZW0r )

3

Atur Sesi Debat Terstruktur

  •    
  •   

Baiklah, kalau catatan sudah selesai Anda isi, maka kita akan lanjutkan tantangan-6 di minggu ini: Kepemimpinan Yang Baik vs Buruk

Jangan lupa, untuk minggu ini Anda mengisi formulir Rencana Tindakan Penerapan tantangan-6.

Salam Improvement!

===================================================================================================================

"Orang tidak meninggalkan pekerjaan yang buruk. Mereka pergi karena boss yang buruk, manajemen yang buruk, yang tidak menghargai nilainya."- Maya Angelou

Dengar, langsung saja ke inti permasalahannya: kepemimpinan dan manajemen tidak hanya sekedar jargon untuk dilontarkan dalam rapat dewan atau ditempel di poster motivasi. Mereka adalah sumber kehidupan organisasi mana pun. Jika digunakan secara efektif, mereka dapat mengubah tim yang biasa-biasa saja menjadi gardu listrik. Karyawan bukan sekadar roda penggerak dalam sebuah mesin; mereka manusia mendambakan arahan, motivasi, dan---saya berani mengatakannya---sedikit inspirasi. Seorang pemimpin yang baik memahami hal ini dan mengetahui caranya menggembleng tim, yang mengarah pada tingkat turnover yang lebih rendah dan melambung tinggi metrik kinerjanya.

Di sisi lain, kepemimpinan yang buruk merupakan bencana yang yang mengarah tidak berfungsinya tempat kerja. Ketika pimpinan memperlakukan mereka hanya sebagai sumber daya -alih-alih diberi tanggung jawab-, justru menciptakan racun lingkungan. Karyawan menjadi tidak terlibat, semangat kerja merosot, dan sebelum Anda menyadarinya, talenta terbaik Anda sudah keluar, membuat Anda terjebak dalam siklus rekrutmen dan pelatihan yang tidak pernah berakhir. Dan jangan lupakan dampak buruk yang ditimbulkan oleh kinerja organisasi Anda; itu seperti terus-menerus mendapatkan pukulan.

Sekarang, Anda mungkin berpikir, "Pemimpin yang baik itu sulit ditemukan." Benar, tapi itu bukan alasan. Jika Anda berada dalam posisi berkuasa, itu milik Anda tugasnya adalah menjadi pemimpin yang baik atau menemukan seseorang yang dapat memanfaatkan posisi tsb. Kerugian dari kepemimpinan yang buruk terlalu mahal. Yang sedang kita bicarakan adalah sumber daya manusia di sini, aset paling berharga dalam organisasi. Jika Anda mengacaukannya, Anda tidak hanya akan kehilangan karyawan; Anda kehilangan keunggulan kompetitif, kepuasan pelanggan. Jadi ayo hadapi karena ini merupakan reputasi Anda.

Dan jangan mengabaikan manajemen menengah. Hal ini sering diabaikan adalah orang-orang yang menjadi perekat antara pemimpin visioner dan pemimpin karyawan yang bekerja di lapangan. Jika mereka tidak siap, Anda bisa yakin bahwa disfungsi akan terjadi lebih cepat dari yang Anda perkirakan ketika dibahas dalam rapat triwulanan." Manajer menengah harus efektif komunikator dan motivator; jika tidak, rencana terbaiknya manajemen tingkat atas pasti akan gagal.

Pemimpin yang baik adalah yang memotivasi, menginspirasi, dan mendorong organisasi untuk mencapai kesuksesan.

Pemimpin yang buruk? Ya, merekalah jangkar yang menyeret segalanya turun. Dan dalam lingkungan bisnis yang kejam saat ini, siapa yang mau membelinya?

Kepemimpinan dan manajemen bukan sekedar gelar atau jabatan; itu adalah kepercayaan suci yang Anda peroleh setiap hari. Kamu tidak adil mengawasi tugas; Anda membentuk kehidupan, membentuk masa depan, dan menciptakan budaya yang bisa mengobarkan mimpi atau menghambatnya. Pahami ini: getaran Anda menentukan sukunya. Saat Anda memimpin dengan gairah, empati, dan fokus untuk mengeluarkan yang terbaik dari diri tim Anda, Anda tidak hanya mencapai target, akan tetapi mampu melampauinya. Begitulah cara Anda membangun menjadi suatu legenda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun