Para peneliti juga berencana untuk memeriksa 10.000 dari peserta lebih lanjut, yang mana mungkin bisa membantu mengungkapkan bagaimana virusnya dapat mempengaruhi kemampuan kognitif kita. Hampshire berpikir lebih dari satu mekanisme mungkin terlibat.
   Kelemahan besar dari studi terbaru hanya dilakukan satu kali pengujian. Apa yang sebenarnya yang diperlukan adalah penyelidikan dimana orang diuji sebelum mendapatkan covid-19 dan setelahnya secara teratur -interval- untuk melihat bagaimana kemampuan kognitif mereka berubah.
   Tapi tentu saja sekarang sudah tidak ada lagi kemungkinan untuk melakukan penelitian seperti itu karena hampir semua orang di planet ini telah terkena virus penyebabnya Covid-19, artinya kita mungkin tidak pernah tahu pasti apa yang yang ada dipikiran kita.
Referensi
New Scientist | 9 March 2024Â - https://www.newscientist.com/article/2419669-does-getting-even-mild-covid-19-affect-our-cognitive-skills/
Michael Le Page - https://www.newscientist.com/author/michael-le-page/
Adam Hampshire - https://www.imperial.ac.uk/people/a.hampshire
Paul Elliott - https://www.imperial.ac.uk/people/p.elliott
Catatan
- "Kabut otak"Â adalah istilah yang biasa digunakan untuk menggambarkan serangkaian gejala yang memengaruhi fungsi kognitif dan kejernihan mental. Meskipun bukan merupakan diagnosis medis, diagnosis ini sering digunakan oleh individu untuk menyampaikan perasaan kebingungan, pelupa, dan kurangnya ketajaman mental.
Penyebab kabut otak bisa bermacam-macam dan mungkin termasuk:
1. **Kurang tidur:** Kurangnya tidur yang cukup dan berkualitas dapat menyebabkan kesulitan konsentrasi dan daya ingat.