Mohon tunggu...
Noeradji Prabowo
Noeradji Prabowo Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

Konsultan manajemen dengan pengalaman membantu berbagai industri/jasa perusahaan di Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Apa dan Mengapa Program 5S Berubah Menjadi 9S?

21 Februari 2024   16:13 Diperbarui: 22 Februari 2024   10:04 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
The Toyota Way, Second Edition: 14 Management Principles from the World's Greatest Manufacturer 2nd Edition - Jeffrey Liker – (https://s.id/22ev1 )

Dari ketiga kutipan tulisan di atas –Masaaki Imai, Kiyoshi Suzaki & Jeffrey Liker- bisa disimpulkan ada 3 dimensi dalam penerapan 5S, yaitu

  • Perubahan fisik: area kerja yang nyaman, lean dan compact
  • Menghilangkan pemborosan / waste / muda: mempermudah & mempercepat proses kerja dan meningkatkan produktivitas
  • Budaya / culture 5S

Untuk dimensi ketiga –Budaya 5S-,  orang melihat tidak sekedar 5S, akan tetapi perlu ditambahkan sesuatu agar budaya 5S nya bisa berjalan dan konsisten dilaksanakan oleh keseluruhan organisasi.

Berikut ini beberapa contoh tambahan huruf S tersebut, antara lain

Safety (Anzen)

  • Mengintegrasikan praktik keselamatan ke dalam tempat kerja.
  • Mengidentifikasi dan mengatasi potensi bahaya keselamatan.
  • Mempromosikan lingkungan kerja yang aman bagi seluruh karyawan.

Setsuyo (Saving)

  • Fokus pada langkah-langkah penghematan biaya dan peningkatan efisiensi.
  • Identifikasi peluang untuk mengurangi limbah dan menghemat sumber daya.

Sabisu (Service)

  • Memperluas prinsip 5S untuk meningkatkan kualitas layanan.
  • Menerapkan konsep 5S pada proses administratif dan fungsi berorientasi layanan.

Seiho (Skill)

  • Berinvestasi dalam pelatihan dan pengembangan keterampilan karyawan.
  • Memastikan bahwa karyawan memiliki keterampilan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas mereka secara efektif.

Shikari (Dedication)

Dedikasi biasanya mengacu pada tindakan berkomitmen dan mengabdi pada tugas dan tujuan sejalan dengan visi-misi. Ini melibatkan pemberian waktu, tenaga, dan fokus dengan tujuan yang kuat. Dedikasi sering kali dikaitkan dengan komitmen yang mendalam dan tak tergoyahkan untuk mencapai sesuatu yang berarti atau penting

Shitsukoku (Persistent)

Kegigihan mengacu pada kualitas kegigihan dalam melakukan suatu tindakan meskipun ada hambatan, kesulitan, atau kegagalan berulang kali. Ini melibatkan tekad, ketahanan, dan kemampuan untuk tetap fokus pada suatu tujuan bahkan ketika menghadapi tantangan. Individu yang gigih sering kali dicirikan oleh komitmennya yang teguh dan penolakannya untuk tidak mudah menyerah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun