Pengantar
Tulisan ini merupakan rangkuman dari hasil pengamatan selama membantu program penerapan improvement di berbagai organisasi, baik dalam bentuk pelatihan maupun konsultansi. Pada waktu program improvement mulai digulirkan, sering muncul pertanyaan, antara lain
- “Apa manfaatnya bagi saya kalau saya menerapkan program improvement ini”;
- “Apakah gaji saya akan naik kalau ikut menerapkan program improvement ini?”.
Pertanyaan ini muncul tidak saja dari jenjang operator, akan tetapi juga jenjang di atasnya yaitu Leader, Group Leader, Supervisor bahkan Manajer. Dengan membaca tulisan ini diharapkan satu kendala yang muncul dalam rangka penerapan program improvement bisa diatasi (ada jalan keluarnya).
Setelah tulisan ini dipublikasikan sejak 21 Februari 2011, banyak masukan yang saya peroleh ketika menjelaskan konsep speedometerku ini pada acara pelatihan dan konsultansi di perusahaan. Secara berkala artikel ini akan di update, akan ditambahkan link atau catatan lainnya yang mudah-mudahan lebih memberikan pencerahan dalam memahami speedometerku.
-Salam Improvement- 3 Juli 2015 -
Spedometerku
Pada waktu mengendarai kendaraan bermotor, salah satu alat bantu dalam mengendalikan perjalan kita adalah spedometer. Dari spedometer inilah kita bisa mengetahui kecepatan kendaraan, putaran mesin, bahan bakar, suhu (gambar-1).
Gambar-1: Spedometer kendaraan bermotor
Karena takut terlambat sampai di tempat kerja, sering pada waktu memacu kendaraan, selain melihat jalan raya, maka indikator kecepatan di spedometerlah yang kita amati. Apa yang terjadi? Bukannya tepat waktu sampai tujuan, tetapi berhenti di tengah jalan karena bahan bakarnya habis..
Cerita di atas merupakan perumpamaan dalam bekerja, dimana ada speedometer yang membantu mengendalikan kinerja pekerjaan. Indikator di spedometer dalam bekerja adalah gaji, kepuasaan pelanggan, improvement, belajar&berkembang (gambar-2)