Mohon tunggu...
Noer FadiahTasya
Noer FadiahTasya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Andalas

SI UA'2020

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pesan Sore Itu

4 Maret 2021   19:15 Diperbarui: 4 Maret 2021   19:27 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Belum hilang sore di pelupuk mata, pesan itu... seakan merengut bahagianya.

Ia berjalan menyusuri jalan setapak yang berbeton, memaki setiap kesialan yang singgah sore itu.

Mulutnya tak kunjung reda berkomat-kamit melafalkan seluruh isi kebun binatang.

"Ah rasanya sial sekali" ucapnya berulang kali. 

Dari ufuk timur gelap mulai menyelimuti bumi, malu-malu sang senja yang cantik namun penuh makian itu mulai menghilang.

Langkah kakinya kian cepat kian tak menentu. 

Kadang tersandung, namun seimbang kembali. 

Hatinya kian membengkak merasakan kesal hanya karena mendapat pesan yang memintanya untuk kembali. 

Tidak.. itu lebih seperti perintah. 

Karena bila di tentang akan berubah menjadi makian. 

Oh..  kasian sekali nasibnya,  setelah di dorong jauh, berjalan jauh, berlari, bahkan terjatuh-berdarah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun