Dulu saya adalah guru yang tidak mau mengajak anak-anak ke luar ruangan jika cuaca terlalu berangin, terlalu dingin, atau perosotan basah. Sekarang saya mempersiapkan anak-anak (dan diri saya sendiri) untuk menghadapi cuaca.
Saya memutuskan untuk merasa tidak nyaman beberapa tahun yang lalu. Melalui ketidaknyamanan dan refleksi itulah akhirnya saya bisa bertumbuh dan menjadi lebih baik.Â
Mungkin pembaca akan berpikir bahwa seseorang di media sosiallah yang telah menganjurkan untuk mengimplementasikan Teknik bermain yang akan selalu memiliki semuanya. Tapi sebenarnya saya pribadi yang berinisiatif dan bersedia merasa tidak nyaman untuk melakukan yang lebih baik untuk anak-anak di dunia Pendidikan.
Ya melalui berbagai pelatihan yang saya ikuti, akhirnya banyak menyadarkan saya bagaimana menjadi guru yang professional.Â
Metode Conceptual Playworld juga telah mengajak saya untuk lebih jauh berjalan meninggalkan metode-metode konvensional yang sudah cukup tertinggal. Dalam Metode Conceptual Playworld, bermain adalah pengajaran dan pembelajaran. Karena hasilnya ada di dalam diri anak itu sendiri sesuai dengan bakat dan keinginan mereka sendiri.
Tidak ada yang namanya permainan yang bermakna atau memiliki tujuan. Semua permainan itu bermakna dan penuh dengan tujuan. Bermain tidak dipahami dengan baik oleh orang dewasa.Â
Bermain umumnya dipandang sebagai kesenangan setelah pengajaran selesai. Atau disalah pahami sebagai kegiatan yang diarahkan oleh guru yang 'menyenangkan' yang harus diselesaikan oleh anak-anak. Orang dewasa yang tidak memahami bermain secara penuh, tidak akan meluangkan waktu untuk mengamati anak-anak secara penuh.
Saat bermain, guru merasa bahwa mereka perlu menjaga agar bermain menjadi bermakna atau memiliki tujuan sehingga bermain terdengar seperti menghasilkan pembelajaran. Padahal sebaliknya, Biarkan anak-anak bermain karena mereka sesungguhnya sedang belajar sesuai dengan konsep Merdeka Belajar, Merdeka Bermain.
Semoga Bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H