1. Memperkaya informasi Faktual yang tercantum dalam buku. Seperti contoh kegiatan study tour kami ke Linggar jati, yang tadinya hanya dipelajari dalam buku, dengan study tour maka hal ini akan memperkaya informasi faktual. Membaca buku saja terkadang akan membuat siswa merasa jenuh dan tidak dapat meresapi secara utuh penjelasan dalam buku. Dengan study tours, maka solusi masalah ini akan terjawab. Siswa dapat secara langsung terjun ke lapangan melihat atau mengamati obyek pembelajaran. Â
2. Memupuk sikap / rasa ingin tahu. Dengan melihat dan mengamati, maka secara otomatis akan timbul perasaan ingin tahu dari siswa dan keinginan siswa lebih banyak bertanya juga akan terbentuk. Karena tidak mampu menjelaskan fenomena yang ia amati secara langsung di lapangan. Dengan mendapatkan penjelasan secara langsung pada obyek pembelajaran langsung dari pakarnya, siswa tentu akan semakin bertambah pengetahuannya dibandingkan hanya sekedar membaca buku.
3. Memberikan kesadaran kepada siswa tentang lingkungannya. Dengan melakukan pengamatan langsung ke lingkungan objek pembelajaran, maka siswa akan lebih mengenal ciri-ciri dan karakteristik lingkungan yang khas sesuai dengan yang diamati.
4. Menumbuhkan rasa tertarik terhadap Objek yang diamati. Sangat dimungkinkan bahwa siswa akan lebih mencari tahu setelah kegiatan study tours usai untuk memuaskan rasa ketertarikannya terhadap objek yang diamati. Hal itu juga dapat menyebabkan siswa ingin bekerja sesuai dengan bidang yang siswa minati Ketika mengamati sesuatu objek.
5. Membentuk komunitas baru sesuai dengan ketertarikannya. Dengan melakukan study tours, siswa akan menyatu dan membentuk komunitas baru sesuai dengan ketertarikannya di luar kelas sehingga akan ada hal-hal baru yang menarik dan  unik.
6. Menjalin keakraban dengan siswa lainnya. Melalui kegiatan study tours, siswa biasanya dituntut untuk dapat membuat laporan yang baik dengan cara berkelompok. Laporan yang baik hanya akan terbentuk Ketika ada Kerjasama yang bai kantar siswa dalam suatu kelompok.
7. Memberikan nuansa baru dan relaksasi akibat pembelajaran dalam ruang yang monoton. Rutinitas yang dilaksanakan itu-itu saja terkadang menjemukan. Kepadatan situasi pembelajaran dalam kelas bisa jadi akan memunculkan juga rasa bosan terhadap lingkungan yang dari hari ke hari hanya itu-itu saja. Study tours akan memberikan relaksasi daj penyegaran di Tengah kepadatan pembelajaran dalam kelas.
Lalu bagaimana sebaiknya Study tours dilaksanakan agar terhindarkan dari kecekalaan?. Ada baiknya semua pihak dapat meninjau antisipasi kegiatan study tours seperti berikut ini.
1. Menentukan konsep study tours secara lebih terarah. Hal ini dilakukan dengan cara mempertimbangkan tempat tujuan study tours secara lebih baik dan jangan sampai ke tujuan-tujuan yang berpotensi lebih tinggi untuk kecelakaan, namun merupakan kunjungan ke pusat ilmu pengetahuan, kebudayaan, dan destinasi wisata edukatif, serta bermanfaat dan menjaga keamanan peserta study tour.
2. Memperketat aturan yang berlaku tentang keamanan dan penggunaan kendaraan dalam kegiatan Study tours. Jangan karena mencari armada yang murah, lalu kurang mempertimbangkan sisi keamanan kendaraan, kendaraan harus berizin yang jelas, kondisi pengemudi dan penumpang yang fit, serta mendapat izin dari dinas terkait.
3. Memperoleh rekomendasi dan koordinasi yang terpadu antara dinas pendidikan, orang tua siswa, dan dinas-dinas terkait khususnya Dinas perhubungan terkait uji KIR kendaraan.