Agar dapat menghindari konotasi negatif. Pastikan ayah-bunda tidak menggunakan kata-kata seperti kotor atau bau atau kata-kata yang membuat ananda tidak menyukai pergi ke toilet ataupun beranggapan salah tentang toilet. Mengenalkan kepada ananda tentang toilet, artinya juga menjelaskan istilah sederhana dan positif terkait toilet dan tujuan dari penggunaannya.
Berikut adalah 5 alasan mengapa anak-anak bermain-main dengan kata-kata toilet yang harus dipahami.
Â
1. Anak-anak secara alami memiliki rasa ingin tahu yang besar dan tertarik untuk mengeksplorasi topik-topik yang tabu, termasuk bahasa yang dianggap tidak pantas.
2. Anak-anak mungkin mencoba mendapatkan reaksi dari orang dewasa atau teman sebayanya dengan menggunakan bahasa yang buruk. Mereka mungkin merasa lucu melihat ketidaknyamanan atau keterkejutan yang dapat ditimbulkannya pada orang lain.
3. Anak-anak mungkin menggunakan bahasa yang 'buruk' sebagai cara untuk menegaskan kemandirian mereka dan menegaskan identitas mereka sendiri.
4. Anak-anak mungkin menggunakan 'bahasa yang buruk karena mereka telah mendengarnya digunakan oleh orang lain dan menirunya.
5. Anak-anak mungkin menggunakan bahasa yang buruk karena mereka belum memiliki pemahaman penuh tentang makna dan konotasi dari kata-kata dan frasa tertentu. Mereka mungkin hanya mengulangi kata-kata yang telah mereka dengar tanpa memahami dampak yang dapat ditimbulkannya.
Meskipun kita tidak mendorong pembicaraan kotor dan bahasa yang buruk, kita dapat mendukung permainan bahasa dengan cara lain. Jika ayah-bunda melarangnya, mereka akan tetap mengucapkan kata-kata itu di belakang ayah - bunda.
Jadi mulailah melatih dan memilih kata-kata yang sesuai hingga membantu ananda untuk terbiasa menggunakan term atau frase yang berkaitan dengan toilet atau buang air. Ada banyak kata-kata yang diucapkan baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa daerah lainnya. Namun tetap berikan kata yang tepat dan sebenarnya serta yang umum digunakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H