Mohon tunggu...
Noenky Nurhayati
Noenky Nurhayati Mohon Tunggu... Guru - Kepala sekolah, Pendongeng, Guru Dan trainer guru

Saya adalah seorang penulis lepas, teacher trainer, MC, pendongeng dan kepala sekolah yang senang mengajar Karena memulai Dunia pendidikan dengan mengajar mulai dari Play group TK SD hingga SMP. Sampai sekarang ini. Saya masih aktif mengajar disekolah SD N BARU RANJI dan SMP PGRI 1 Ranji , Merbau Mataram. Lampung Selatan. LAMPUNG. Saya juga pernah mendapatkan beberapa penghargaan diantarainya Kepala sekolah TK terbaik Se Kabupaten Bekasi, Kepala Sekolah Ramah Anak Se Kabupaten Bekasi, Beasiswa Jambore Literasi Bandar Lampung Tahun 2023 dan Beasiswa Microcredential LPDP PAUD dari Kemendiknas tahun 2022.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Menaklukkan Pertarungan Pembiasaan Sejak Dini bersama si Bocah

28 November 2023   12:33 Diperbarui: 30 November 2023   11:48 626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menerapkan kemandirian dan kedisiplinan pada anak tidak semudah membayangkannya. Berwacana akan melakukan pola A, B, C sampai Z, pada kenyataannya meminta anak-anak untuk melakukan yang kita inginkan untuk mendidik kemandirian dan kedisiplinannya ternyata sering kali jauh dari harapan.

Alih-alih melihat ananda dapat dengan tekun melakukan sesuatu yang diinginkan, malah kita harus bertarung sekuat tenaga untuk mewujudkannya.

Semakin bertambah usia ananda, tantangan yang paling berat sebagai orang tua adalah menerapkan cara mendisiplinkan kesehariannya agar ia mampu untuk belajar mengatur diri, waktu dan sikapnya.

Namun ini adalah pertarungan yang harus dikuasai dan ditaklukkan oleh orang tua.  Kemampuan disiplin diri ini perlu dilatih sejak dini agar segala sesuatu dapat berjalan dengan baik. Karena anak adalah seorang peniru yang ulung. Sebagai orang tua, maka jadilah role model utama bagi ananda. Caranya adalah dengan melakukan berbagai rutinitas harian yang positif secara konsisten di hadapan ananda.

Nah, pertarungan apa saja yang dapat kita berikan kepada anak agar dapat memberi bekal kedisiplinan kepada anak dan membantu mereka mempersiapkan diri menjadi anak yang mandiri? Tentu ayah-bunda menginginkan ananda dapat tumbuh menjadi anak yang baik dengan karakter yang positif bukan?

Karakter dan sifat positif dapat dibentuk dengan mengajarkan kebiasaan baik pada anak sejak dini. Kebiasaan yang dicontohkan secara berulang-ulang akan terus terbawa hingga dewasa nanti.

Berikut adalah pertarungan pembiasaan baik pada ananda yang harus dibekali sejak dini.

1. Pertarungan membaca

Ajaklah ananda untuk membaca sejak dini. Membaca berkaitan dengan segala hal, mulai dari perkembangan kognitif hingga kemampuan untuk fokus. Ajak ananda membaca agar ia mengerti mengapa membaca itu lebih seru dari sekedar menonton video dari tablet. Ajak ananda memahami bahwa membaca buku memiliki sisi yang menyenangkan dan menakjubkan.

Namun jika ayah atau bunda hanya memberikan perintah untuk membaca tanpa pernah melakukan hal yang serupa dalam kehidupan sehari-hari, ananda tidak akan mengerti mengapa ia harus membaca buku.

Ia tidak akan tahu bahwa buku memiliki gambar bunga dengan warna yang beraneka. Ia juga tidak akan tahu serunya berimajinasi sambil mendengar suara merdu ayah atau bundanya saat membaca buku bersama.

2. Pertarungan berada di luar

Ajaklah ananda pergi ke luar. Anak-anak perlu bergerak aktif selama paling tidak 60 menit dalam sehari. Kegiatan luar apalagi di alam yang membuat anak-anak bergerak aktif, baik melalui olahraga terstruktur atau bermain bebas, akan membawa banyak sekali dampak positif bagi tubuh ananda yang mulai berkembang. Alam mengajarkan banyak hal kepada kita.

Ditambah lagi, di luar ada sinar matahari, udara segar, dan olahraga yang menanti mereka. Yang paling penting, alam penuh dengan hal-hal yang tidak ada di dunia kita: Penemuan, keajaiban, kedamaian, kegembiraan.

Selain itu, jika anak aktif bergerak maka ini akan membantu ananda untuk memiliki tubuh yang sehat dan kuat. Keterampilan gerak dan koordinasi tubuhnya juga akan terasah dengan lebih baik.

Hal ini bisa kita temukan juga pada anak-anak di pedesaan yang lebih banyak berdekatan dengan alam. Kemampuan kognitif dan sosial anak juga akan berkembang dengan baik melalui permainan-permainan yang dilakukannya saat bermain di luar.

Kemampuan belajar, memecahkan masalah, dan berinteraksi dengan orang lain juga akan menjadi lebih baik saat anak aktif di luar. Karenanya biasakanlah sejak dini agar ananda terbiasa melakukan berbagai aktivitas fisik sejak dini agar kelak ia menjadi seorang dewasa dengan gaya hidup yang aktif dan sehat.

3. Pertarungan Kerja

Ajaklah ananda bekerja. Untuk membuat anak-anak terbiasa hidup bersih dan rapi, ajaklah anak-anak juga melakukan berbagai pekerjaan rumah tangga sederhana seperti membereskan mainannya sendiri, mengelap susu yang tumpah, atau sekedar ikut memasukkan piring kotor tempat cucian piring.

Selain menyenangkan bagi ananda karena ia merasa telah dilibatkan dan memberi kontribusi terhadap keluarganya, melalukan berbagai pekerjaan rumah sederhana juga membuat anak tumbuh menjadi seorang dewasa yang bahagia, sehat, bertanggung jawab, dan mandiri. Ada prinsip-prinsip hidup yang tak ternilai yang hanya bisa di pelajari dengan kain pel di tangan ananda. Biarkan keringat menjadi guru mereka bahwa segala sesuatu harus ada usahanya.

Namun demikian, tidak diperkenankan ya ayah-bunda memaksakan ananda untuk terlibat dalam pekerjaan rumah tangga. Ayah-bunda bisa mengakalinya dengan cara mengajak atau mengemasnya menjadi sebuah "permintaan tolong" yang kemudian dilakukan sambil bersenang-senang.

Dan ketika sudah selesai, ayah-bunda dapat langsung mengucapkan terima kasih. Hal ini akan semakin menumbuhkan nilai-nilai baik yang tertanam pada ananda.

4. Pertarungan Makan

Ajaklah ananda makan bersama sebagai sebuah keluarga. Mulailah perlakukan ananda selayaknya orang dewasa ketika ia berada di meja makan. Hal ini sangat penting karena anak-anak harus belajar bagaimana tata cara makan yang tepat. Hidup kita adalah sebuah aktivitas yang tak henti-hentinya.

Makan bersama adalah jeda fisik untuk memulihkan kebenaran yang begitu mudah dikorbankan di altar bisnis. Tidak ada yang lebih penting dari keluarga. Seberapa padatnya jadwal ayah-bunda, sebaiknya tetap luangkan waktu untuk makan bersama ananda. Menurut University of Florida, penelitian telah menunjukkan bahwa makan bersama keluarga dapat menambah ikatan keluarga yang semakin kuat, dan membuat anak mudah menyesuaikan diri.

5. Melawan Kebosanan.

Buatlah ananda hidup dengan kebosanan. Terdengarnya seperti tidak relate dengan pola asuh kepada ananda ya ayah-bunda. Namun ini juga bisa jadi manfaat bagi tumbuh kembang ananda. Jangan tampilkan DVD di setiap perjalanan dengan mobil. Anak-anak membutuhkan waktu yang tidak terjadwal. Dan, meski terdengar aneh, kebosanan adalah sebuah keterampilan. Sebagai orang tua, sulit untuk menghadapi serangan keluhan kebosanan.

Tapi jika Ayah-bunda menyerah dan mengisi waktu mereka dengan stimulasi eksternal, Ayah bunda hanya akan membesarkan seorang pecandu aktivitas. Buatlah mereka belajar untuk menjadi seperti itu.

Di usianya yang masih sangat dini, anak-anak belum bisa mengontrol berapa lama waktu yang bisa dihabiskan di depan layar atau melakukan permainan.

Karena alasan ini, tak sedikit pula orang tua yang merasa kesulitan mengatasi anak-anak yang kecanduan layar. Perhatikanlah kesehatan ananda dengan memastikan daya tahan tubuhnya terjaga dengan baik.

6. Pertarungan "Aku-Dulu"

Buatlah ananda menjadi yang terakhir jika terlihat ananda sangat egois. Tidak setiap saat untuk semua hal ananda selalu mendapat kesempatan. Tapi cukup untuk mengingat bahwa dunia tidak berputar di sekitar mereka. Ambil bagian terkecil. Lakukan tugas orang lain. Ambil pilihan yang paling tidak mereka sukai. Mereka tidak akan menyukainya, tapi mereka membutuhkannya. Agar mereka memahami artinya bersabar, menunggu giliran dan kesempatan.

7. Pertarungan Percakapan yang canggung

Buatlah ananda melakukan percakapan yang tidak nyaman dengan Ayah-bunda. Seks, kencan, citra tubuh, nilai-nilai, dll. Ananda akan memalingkan muka dan menolak. Ayah-bunda akan tersandung dan gagap. Mereka membutuhkan dan menginginkan perspektif, pelajaran, dan kebijaksanaan Ayah-bunda.

8. Pertarungan keterbatasan

Belajar untuk hidup dalam keterbatasan adalah keterampilan hidup yang berharga. Faktanya, banyak masalah orang dewasa muncul dari ketidakmampuan untuk menerimanya. Batas waktu layar, batas diet, batas aktivitas, dan batas jadwal semuanya harus bisa disusun dengan baik.

9. Kebersihan Pribadi

Buatlah ananda untuk memperhatikan kebersihan diri mereka. Mengajarkan anak untuk menjaga kebersihan diri serta bertanggung jawab pada kebersihan dan kerapian diri.

Anak-anak perlu menyikat gigi, membersihkan badan dan menyisir rambut dengan rapi. Tiga hal tersebut setiap hari dapat membuat perbedaan besar.

Mengajarkan anak memiliki perilaku hidup bersih dan sehat untuk menghindari risiko penularan penyakit yang disebabkan oleh infeksi kuman dan bakteri, misalnya seperti diare atau muntaber.

Kebiasaan untuk menjaga kebersihan diri juga akan memberi pengaruh besar terhadap kepercayaan diri ananda dan membantunya lebih menghargai dirinya sendiri.

Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun