c. Ketika ananda banyak merengek untuk ngemil sebelum makan malam misalnya: "Ayah/ bunda tahu kamu lapar dan makanan ini wanginya enak. Boleh koq sekedar bisa mencicipi apa yang ayah/ bunda potong ya. Tapi sebaiknya menunggu sampai makan malam siap, Ok".
Hal di atas tidak harus menjadi batasan untuk ayah-bunda. Intinya adalah untuk mengilustrasikan dua pilihan yang jelas kepada ananda.
2. Berusaha meyakinkan mereka untuk tidak merasa kesal dengan batasan-batasan tersebut.
Sering kali bermanfaat untuk mengingat apa yang kita lakukan dan tidak kendalikan sebagai orang tua. Dalam hal ini, sebagai orang tua sudah seharusnya ayah-bunda memiliki kendali atas batasan yang ayah-bunda tetapkan dan keseluruhan bahasa serta pendekatan yang dibuat di ambil saat menetapkan batasan. Tentu anak-anak akan mengendalikan reaksi emosional mereka terhadap batasan yang ayah-bunda buat tersebut. Mencoba mengendalikan reaksi anak kita terhadap batasan justru akan berujung pada semakin meruncingnya perselisihan antara ayah dan bunda. Tetaplah bersikap tenang namun tunjukkan bahwa ayah-bunda berkuasa penuh terhadap hal-hal yang ayah-bunda ingin lakukan.
3. Bolak-balik dalam menerapkan batasan / inkonsisten.
Meskipun ananda berusaha meyakinkan kita, sebaliknya anak-anak ingin kita yang memimpin dan menentukan apa yang harus mereka lakukan loh ayah-bunda. Yakinlah tentang hal ini. Karena bagi anak-anak sebenarnya justru sesuatu yang menakutkan bagi seorang anak untuk merasa seperti mereka yang menjalankan pertunjukan. Tentu saja selalu ada ruang untuk mengubah pikiran kita dan bersikap fleksibel, tetapi jika ayah-bunda terus-menerus berubah-ubah dengan keputusan dan aturan dalam hal ini, tentu ini dapat menunjukkan kepada anak-anak bahwa sebagai orang tua kita bingung dan tidak yakin pada diri kita sendiri. Memang tidak ada orang tua yang tidak akan sempurna dalam hal ini, tetapi ketika ayah-bunda melihat suatu pola, luangkan waktu untuk mundur dan pertimbangkan dengan cermat batasan yang ayah-bunda bisa buat sehingga ayah-bunda dapat menyampaikannya dengan jelas kepada ananda bahkan di saat yang krusial dan genting sekalipun.
Semoga bermanfaat ya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H