Bagan Perilaku tidak mengatasi akar penyebab perilaku.
Bagan perilaku/ behaviour charts berfokus pada modifikasi perilaku. Modifikasi perilaku merupakan cara agar pengubahan tingkah laku yang dapat digunakan oleh guru maupun orang tua untuk mengubah tingkah laku anak / siswa melalui prosedur yang sistematis dalam pembelajaran. Perilaku yang diubah tentu saja adalah perilaku-perilaku yang tidak sesuai dan dikehendaki dalam proses belajar yang sedang berjalan. Namun menurut saya justru menjalin hubungan dengan anak dapat memberi kita wawasan untuk membantu menemukan akar masalahnya. Kita sebagai pendidik akan lebih memahami apa yang terjadi dan alasan mereka melakukan sesuatu dengan lebih baik. Apakah mereka merasa lapar? Lelah? Gelisah karena pencahayaannya aneh? Dan lain sebagainya.
MENJADI PENDIDIK (ANAK USIA DINI) DENGAN MERDEKA BELAJAR DAN MERDEKA BERMAIN
1. Membangun hubungan.
Dalam pembelajaran dengan merdeka bermain, memberikan kesempatan kepada siswa/ anak untuk menuangkan ide dan gagasannya melalui berbagai cara, media, atau karya. Sementara guru/ pendidik merupakan fasilitator yang mendorong kemandirian anak untuk memilih beragam arena dan mainan yang telah disediakan sehingga membantu anak-anak dalam melakukan refleksi terhadap permainan yang dilakukannya.Â
Meski guru bukanlah satu-satunya sumber belajar bagi anak namun siswa tetap dapat belajar banyak dari hal-hal yang diberikan kepadanya. Hal ini justru dapat lebih membangun hubungan dan kepercayaan pada diri anak. Anak akan merasa bebas tanpa tekanan dan akan menemu kenali segala sesuatu yang dibutuhkan dengan pengalamannya.
2. Mencintai anak-anak dengan segala keunikannya meskipun itu sulit.
Ada banyak kesalahpahaman yang terbentuk terhadap pendidikan anak usia dini khususnya. Kesalahpahaman ini di antaranya adalah bahwa pendidikan itu hanya berkaitan dengan kemampuan membaca, menulis, dan berhitung yang dilakukan secara monoton di dalam kelas.Â
Padahal sejatinya anak-anak adalah bermain. Bermain dengan apa saja yang mereka temui untuk merangsang pola pikir dan pertumbuhannya. Dan ini membutuhkan rasa cinta yang besar kepada anak-anak untuk menerima mereka sesuai dengan karakter dan perkembangannya. Karena tidak ada satu pun anak didunia ini yang identik sama dan persis. Mereka lahir dengan keunikannya masing-masing dan dengan gaya belajarnya masing-masing. Bahwa bermain adalah belajar dan belajar adalah bermain merupakan hal yang esensial. Dengan demikian pendidikan akan lebih bersifat holistik dan tidak kaku.
3. Memastikan harapan guru/ orang tua terhadap anak-anak sesuai dengan perkembangannya.
Kerja sama merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan antara orang tua siswa dan guru. Kesamaan visi dan misi dalam membentuk anak akan memudahkan siswa dalam melakukan pengajaran yang dilakukan tepat sasaran. Karena pada dasarnya harapan orang tua dan guru adalah sama yakni untuk mendidik dan memberikan bekal ilmu yang sesuai dengan perkembangannya.