Mohon tunggu...
Noenky Nurhayati
Noenky Nurhayati Mohon Tunggu... Guru - Kepala sekolah, Pendongeng, Guru Dan trainer guru

Saya adalah seorang penulis lepas, teacher trainer, MC, pendongeng dan kepala sekolah yang senang mengajar Karena memulai Dunia pendidikan dengan mengajar mulai dari Play group TK SD hingga SMP. Sampai sekarang ini. Saya masih aktif mengajar disekolah SD N BARU RANJI dan SMP PGRI 1 Ranji , Merbau Mataram. Lampung Selatan. LAMPUNG. Saya juga pernah mendapatkan beberapa penghargaan diantarainya Kepala sekolah TK terbaik Se Kabupaten Bekasi, Kepala Sekolah Ramah Anak Se Kabupaten Bekasi, Beasiswa Jambore Literasi Bandar Lampung Tahun 2023 dan Beasiswa Microcredential LPDP PAUD dari Kemendiknas tahun 2022.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Menghapus Image sebagai Orangtua yang Banyak Tanya, Bagaimana?

3 September 2023   16:08 Diperbarui: 3 September 2023   16:11 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Berapa kali aku harus bilang padamu!",

"Kenapa kamu melakukannya lagi?",

"Kenapa kamu menangis?",

"Kenapa kamu memukul adikmu?"

Wah pasti hampir semua pertanyaan di atas dilakukan oleh hampir seluruh ayah bunda yang membaca ya. Tentu saja! Karena ayah-bunda menganggap bahwa ini adalah pertanyaan-pertanyaan penting yang ananda harus berikan jawabannya bukan? Dan pertanyaan ini dilakukan oleh ayah-bunda untuk menanyakannya kepada ananda sepanjang hari.

Beberapa di antara pertanyaan tersebut memang perlu ayah-bunda tanyakan, namun akan lebih bermakna lagi dan efektif jika ayah-bunda dapat menemukan pola kalimat yang lebih baik sehingga ananda akan dengan senang hati menjawabnya karena memang merasa hal itu sangat berkaitan dengannya.

Namun sebagian pertanyaan lain yang ayah-bunda tanyakan kepada ananda kurang efektif karena bersifat retoris dan sebenarnya lebih merupakan keluhan daripada pertanyaan yang tulus. 

Lalu bagaimana menanyakan sesuatu hal kepada ananda agar tidak terkesan banyak tanya, kepo, dan efektif untuk memulai kerja sama dengan ananda mengantisipasi hal-hal yang ayah-bunda perlu ketahui?

Menyelaraskan dengan apa yang ingin ayah-bunda katakan, dan kemudian katakan dengan tepat, dengan jelas dan langsung.

Alih-alih mengatakan : "Kenapa kamu belum tidur juga!?"

Cobalah katakan : "saatnya tidur dan kamu harus berada di tempat tidur. Ya, sekarang juga".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun