Mohon tunggu...
Noenky Nurhayati
Noenky Nurhayati Mohon Tunggu... Guru - Kepala sekolah, Pendongeng, Guru Dan trainer guru

Saya adalah seorang penulis lepas, teacher trainer, MC, pendongeng dan kepala sekolah yang senang mengajar Karena memulai Dunia pendidikan dengan mengajar mulai dari Play group TK SD hingga SMP. Sampai sekarang ini. Saya masih aktif mengajar disekolah SD N BARU RANJI dan SMP PGRI 1 Ranji , Merbau Mataram. Lampung Selatan. LAMPUNG. Saya juga pernah mendapatkan beberapa penghargaan diantarainya Kepala sekolah TK terbaik Se Kabupaten Bekasi, Kepala Sekolah Ramah Anak Se Kabupaten Bekasi, Beasiswa Jambore Literasi Bandar Lampung Tahun 2023 dan Beasiswa Microcredential LPDP PAUD dari Kemendiknas tahun 2022.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Ketika Ananda Bertengkar Sesama Saudara di Rumah

8 Juli 2023   12:54 Diperbarui: 8 Juli 2023   13:06 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cara tersebut dapat kita sebut sebagai Regulasi pemodelan. Regulasi pemodelan selalu lebih efektif daripada memaksa dengan berkata "Semuanya TENANG"

 

JADILAH KOMENTATOR BUKAN WASIT

Alih-alih menengahi ananda yang sedang bertengkar dan mencoba mencari tahu siapa yang 'benar' atau 'salah' dan memaksakan solusi dari ayah-bunda, akan lebih efektif untuk menggambarkan apa yang sedang terjadi. Alih-alih berkata: "Berhenti berkelahi, ayo kakak berikan game nya sama adik ya, itu miliknya". COBALAH BERKATA dengan santai : "Wow guys- apa yang terjadi, Sepertinya kalian berdua harus bergantian dalam bermain game loh. 

 

MENAHAN DIRI DAN MEARIK NAFAS SEJENAK. 

Katakan kepada mereka dalam nada canda "ohh.. Jadi ayah/ bunda punya dua anak yang menginginkan satu hal". Lalu kemudian beralih ke mode pemecahan masalah.

 

PENYELESAIAN MASALAH

Tentunya ayah dan bunda mengharapkan untuk memiliki ananda yang secara baik mampu memecahkan masalah dalam situasi seperti ini, serta tidak bergantung pada ayah-bunda sebagai penengah atau wasit. Anak-anak yang cakap dalam mengambil sikap tentunya menjadi harapan bagi semua. Sehingga kelak ayah-bunda dapat meninggalkan mereka dengan penuh kepercayaan untuk saling asah, asih dan asuh bukan? 

Caranya bagaimana?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun